Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu Tembus 350 Meter

2 April 2025 09:18 WIB
erupsi-gunung-marapi-pukul-0625-wib-dengan-tinggi-kolom-abu-teramati-sekitar-350-meter-di-atas-puncak-gunung-di-kabupaten-agam-1743555505077_169.jpeg

Kuatbaca.com -Gunung Marapi yang terletak di Provinsi Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada pagi hari ini, Rabu (2/4/2025). Erupsi tersebut tercatat terjadi sekitar pukul 06.25 WIB dan menghasilkan kolom abu vulkanik yang mencapai ketinggian 350 meter di atas puncak gunung. Kejadian ini langsung menjadi perhatian, mengingat aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang cukup intens dalam beberapa hari terakhir.

1. Erupsi Gunung Marapi pada Pagi Hari

Erupsi Gunung Marapi pagi ini tercatat memiliki durasi sekitar 57 detik dengan amplitudo seismik mencapai 1,6 milimeter. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Kolom abu tersebut terlihat mengarah ke timur laut, yang menunjukkan bahwa letusan kali ini cukup signifikan meskipun tidak sebesar erupsi sebelumnya yang sempat menyemburkan abu hingga ketinggian lebih dari 1.000 meter.

Menurut petugas dari Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Teguh, erupsi ini kembali menambah catatan aktivitas vulkanik yang cukup aktif di kawasan ini. "Kami mencatat terjadinya erupsi dengan ketinggian kolom abu sekitar 350 meter. Kejadian ini terdeteksi dengan amplitudo 1,6 milimeter dan berlangsung selama 57 detik," jelasnya.

2. Kolom Abu Tercatat Seismik, Berdurasi Singkat

Meski erupsi pagi ini cukup singkat, durasi 57 detik sudah cukup untuk menyebabkan kolom abu yang teramati dengan jelas. Kolom abu yang tercatat juga terpantau dengan intensitas yang cukup tinggi. Berdasarkan pantauan di seismogram, amplitudo maksimum yang terdeteksi adalah 1,6 milimeter, meskipun di luar itu, kondisi tetap terkendali.

Pada erupsi sebelumnya, yaitu pada Selasa malam (1/4/2025), meski Gunung Marapi juga meletus, ketinggian kolom abunya tidak teramati dengan jelas. Meskipun demikian, erupsi tersebut tetap menghasilkan rekaman dengan amplitudo 30,6 milimeter pada seismogram, yang menandakan intensitas getaran yang cukup besar, meskipun durasinya lebih singkat yakni hanya 34 detik.

3. Peringatan Waspada dari PVMBG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya yang masih dapat ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Marapi. Gunung ini saat ini berada pada status Level II atau Waspada, yang artinya meskipun tidak dalam kondisi sangat berbahaya, aktivitas vulkanik tetap harus diawasi dengan cermat.

PVMBG mengimbau agar masyarakat yang berada dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Marapi, khususnya di sekitar Kawah Verbeek, untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di area tersebut. Hal ini mengingat potensi erupsi yang bisa terjadi kapan saja dan dapat menimbulkan dampak yang lebih besar.

Selain itu, PVMBG juga mengingatkan warga yang tinggal di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk lebih waspada terhadap potensi ancaman banjir lahar hujan, terutama jika hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Ancaman lahar dapat membawa material vulkanik dan pasir yang membahayakan keselamatan warga.

4. Dampak Dentuman Letusan Gunung Marapi

Sebelumnya, pada erupsi yang terjadi pada malam hari Idul Fitri (1/4/2025), Gunung Marapi juga diiringi dengan dentuman keras yang terdengar hingga beberapa daerah di sekitar gunung. Dentuman ini menambah ketegangan bagi warga yang tinggal di sekitar kaki Gunung Marapi, seperti di Kabupaten Tanah Datar dan Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam.

Suara dentuman keras ini menunjukkan bahwa letusan yang terjadi cukup besar meski kolom abunya tidak teramati secara langsung. Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi memang sedang berada dalam fase yang lebih aktif dan memerlukan perhatian yang lebih besar dari semua pihak terkait.

5. Mewaspadai Potensi Ancaman Lainnya



Dengan status Waspada yang masih berlaku, PVMBG terus memantau setiap perkembangan dari aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Masyarakat diminta untuk tetap mengikuti perkembangan informasi terkini dari pihak berwenang dan menjauhi area yang berisiko tinggi. Selain itu, pihak PVMBG juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan munculnya potensi bahaya lain, seperti banjir lahar hujan, yang dapat terjadi secara tiba-tiba, terutama pada musim hujan.

Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik ini, pihak berwenang juga akan terus mengedukasi masyarakat mengenai langkah-langkah mitigasi bencana yang perlu dilakukan agar keselamatan dapat terjaga dengan baik. Ke depannya, diharapkan warga dan pengunjung yang berada di kawasan sekitar Gunung Marapi dapat tetap waspada dan menghindari zona berbahaya untuk mencegah terjadinya korban jiwa.

geografi

Fenomena Terkini






Trending