Gempa Berkekuatan M 6,2 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Kuatbaca.com - Pada Selasa pagi, 8 April 2025, sebuah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sinabang, Aceh. Gempa tersebut terjadi pada pukul 02:48:52 WIB, dan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut. Meski memiliki kekuatan yang cukup besar, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Kejadian ini menambah daftar peristiwa gempa yang kerap mengguncang wilayah Indonesia, yang memang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik.
1. Lokasi dan Titik Pusat Gempa
Gempa yang terjadi pada dini hari itu tercatat memiliki pusat di koordinat 2,82 Lintang Utara dan 94,67 Bujur Timur, dengan jarak sekitar 192 km ke arah Barat Laut Sinabang. Meskipun gempa ini cukup dirasakan di sejumlah wilayah Aceh, tidak ada laporan langsung mengenai kerusakan besar atau korban jiwa. Biasanya, gempa dengan kedalaman dangkal seperti ini bisa menimbulkan getaran kuat di permukaan, namun dengan kedalaman 10 km, dampaknya cenderung lebih terbatas.
2. Reaksi Masyarakat dan Pemerintah Setempat
Setelah gempa terjadi, beberapa warga di daerah Sinabang dan sekitarnya melaporkan adanya getaran yang cukup kuat, yang membuat banyak orang keluar dari rumah mereka untuk menghindari kemungkinan dampak yang lebih buruk. Namun, pihak BMKG segera mengeluarkan peringatan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Meskipun demikian, pemerintah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh dan instansi terkait lainnya tetap memonitor situasi dan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi kemungkinan dampak lanjutan, meski kecil kemungkinannya.
3. Penyebab dan Karakteristik Gempa di Wilayah Aceh
Aceh berada di salah satu jalur paling rawan gempa di dunia, yakni Cincin Api Pasifik, yang membentang dari Jepang hingga Indonesia. Wilayah ini sering mengalami pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan gempa bumi. Secara geologis, gempa bumi yang terjadi di Aceh umumnya berasal dari aktivitas subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Meskipun gempa ini tidak berpotensi tsunami, penting untuk selalu waspada terhadap potensi gempa besar lainnya, terutama di daerah yang terletak dekat dengan garis patahan.
4. Upaya Mitigasi dan Edukasi terhadap Bahaya Gempa
Di tengah intensitas gempa yang semakin sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia, upaya mitigasi risiko bencana menjadi semakin penting. Pemerintah bersama dengan BMKG terus berupaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi gempa dan tsunami. Masyarakat di wilayah-wilayah rawan gempa, termasuk Aceh, diharapkan untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG dan mengikuti langkah-langkah evakuasi yang dianjurkan.
Meskipun gempa yang terjadi di Aceh pada Selasa pagi ini tidak menyebabkan tsunami atau kerusakan besar, kejadian ini tetap mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat perlu terus bersinergi dalam mengurangi dampak bencana dengan menerapkan kebijakan mitigasi yang efektif serta meningkatkan edukasi tentang penanganan saat terjadi gempa.