BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Melanda Banten Hingga 26 Mei 2025

23 May 2025 10:36 WIB
bmkg-predisksi-jakarta-diguyur-hujan-hingga-besok-1_169.jpeg

Kuatbaca.com -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga tanggal 26 Mei 2025. Kondisi ini menimbulkan kewaspadaan bagi masyarakat setempat terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang bisa muncul akibat curah hujan tinggi dan perubahan cuaca yang cepat.

Melalui akun resmi media sosialnya, BMKG Wilayah 2 menjelaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau yang sedang berlangsung. Peralihan musim ini menyebabkan fluktuasi kondisi atmosfer sehingga pola cuaca cenderung berubah-ubah dengan cepat dan tidak menentu.

1. Pola Cuaca di Banten: Cerah Pagi, Hujan Petir di Sore dan Malam

BMKG memaparkan bahwa dalam periode 21 sampai 26 Mei, pola cuaca di Banten umumnya menunjukkan kondisi cerah atau berawan pada pagi dan siang hari. Namun menjelang sore hingga malam, potensi hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang sangat mungkin terjadi. Perubahan cuaca seperti ini dapat memicu situasi berbahaya terutama bagi aktivitas masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

Wilayah-wilayah di Banten yang mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat meliputi sebagian besar daerah. Khususnya Kabupaten Pandeglang bagian barat dan selatan diprediksi menerima hujan dengan intensitas lebih tinggi, yakni hujan lebat hingga sangat lebat yang berpotensi meningkatkan risiko bencana.

2. Risiko Banjir dan Tanah Longsor Meningkat di Banten

Salah satu dampak serius dari cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG adalah tingginya risiko banjir dan tanah longsor. BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terjadinya genangan air dan banjir terutama di daerah-daerah dengan sistem drainase yang buruk atau tersumbat. Kondisi ini biasanya mudah terjadi saat curah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Selain itu, wilayah berbukit dan daerah dengan lereng yang curam juga menjadi fokus perhatian utama. Tanah longsor menjadi ancaman nyata yang harus diantisipasi oleh warga sekitar, terutama yang tinggal di kawasan rawan longsor. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan di tingkat komunitas dan pemerintah lokal sangat dibutuhkan untuk mengurangi potensi kerusakan.

3. Imbauan BMKG untuk Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG menekankan pentingnya langkah antisipasi sejak dini. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca terbaru dan menjaga komunikasi dengan aparat setempat untuk mendapatkan instruksi bila terjadi keadaan darurat.

BMKG juga mengajak masyarakat agar segera melakukan tindakan preventif seperti membersihkan saluran drainase, mempersiapkan alat evakuasi darurat, dan menghindari aktivitas di area rawan bencana. Pemerintah daerah diharapkan aktif melakukan pemantauan dan memberikan peringatan kepada warganya secara cepat agar korban bencana dapat diminimalisir.

4. Pentingnya Kesadaran dan Kesiapsiagaan Bersama

Cuaca ekstrem yang melanda Banten hingga akhir Mei ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran kolektif untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan potensi bencana. Kesiapsiagaan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di daerah rawan.

Melalui kerja sama yang baik antara warga, aparat keamanan, dan pemerintah daerah, diharapkan risiko banjir dan tanah longsor dapat diminimalisir sehingga keselamatan dan kenyamanan masyarakat tetap terjaga. Informasi dan edukasi mengenai cuaca ekstrem pun harus terus disebarkan agar warga semakin tanggap dan siap menghadapi situasi yang tidak terduga.

geografi

Fenomena Terkini






Trending