Biaya Operasi Modifikasi Cuaca yang Tinggi, Namun Efektif Cegah Bencana

Kuatbaca.com - Modifikasi cuaca, atau yang dikenal dengan operasi modifikasi cuaca (OMC), adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti hujan ekstrem yang dapat menyebabkan banjir. Kepala BNPB, Suharyanto, mengungkapkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk satu kali penerbangan guna penyemaian awan mencapai sekitar Rp 200 juta.
Meskipun biaya ini terbilang besar, modifikasi cuaca dianggap sangat efektif untuk mencegah bencana yang lebih besar. Suharyanto menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan sudah mencakup seluruh operasional, mulai dari penggunaan pesawat hingga perlengkapan yang diperlukan dalam proses modifikasi cuaca. “Untuk satu kali sortie, biayanya sekitar Rp 200 juta. Namun, jumlah sortie yang dilakukan bergantung pada prediksi cuaca dan kebutuhan untuk mencegah bencana,” katanya saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Kamis (27/3/2025).
1. Penggunaan Modifikasi Cuaca Bergantung pada Prediksi Cuaca
Menurut Suharyanto, modifikasi cuaca tidak dilakukan setiap hari, tetapi bergantung pada prediksi cuaca yang diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di masa-masa hujan, terutama antara Januari hingga Maret, BNPB melakukan modifikasi cuaca secara intensif. Selama periode tersebut, BNPB melakukan paling tidak tiga kali penerbangan dalam sehari untuk penyemaian awan yang bertujuan menurunkan curah hujan yang berpotensi menyebabkan bencana.
“Biasanya pada musim hujan, dari Januari hingga Maret, kita melakukan modifikasi cuaca setidaknya tiga kali dalam sehari. Tentu saja, kami mengandalkan prediksi cuaca untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya,” jelas Suharyanto.
2. Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk Efektivitas yang Lebih Baik
Modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BNPB tidak hanya bergantung pada anggaran dan sumber daya dari pemerintah pusat saja, namun juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Khususnya, pemerintah provinsi Jakarta dan Jawa Barat turut membantu dalam pembiayaan dan sumber daya untuk operasi modifikasi cuaca.
Menurut Suharyanto, sebelumnya BNPB hanya mengandalkan anggaran dan sumber daya internal, tetapi dengan adanya kerjasama antara pemerintah daerah, biaya operasional dapat sedikit ditekan. “Awalnya BNPB yang menjalankan sendiri, namun ketika terjadi permintaan, terutama di daerah-daerah yang mengalami bencana besar, seperti banjir, Gubernur Jawa Barat dan DKI Jakarta berinisiatif untuk memberikan bantuan. Ini membuat modifikasi cuaca dapat dilakukan lebih efektif dan luas,” ujar Suharyanto.
3. Keberhasilan Modifikasi Cuaca dalam Mencegah Hujan Ekstrem
Modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BNPB pada bulan Maret 2025 membuahkan hasil yang positif. Pada periode 10 hingga 20 Maret, BMKG memprediksi bahwa akan terjadi hujan ekstrem yang dapat menyebabkan bencana besar di beberapa wilayah, terutama di Jakarta dan Jawa Barat. Namun, berkat operasi modifikasi cuaca yang melibatkan tiga pesawat dari BNPB, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, hujan ekstrem dapat dicegah, dan dampaknya tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.
“Pada tanggal 10 sampai 20 Maret, kami bersama dengan DKI dan Jawa Barat, melakukan modifikasi cuaca, dan hasilnya terbukti efektif. Prediksi BMKG mengenai hujan ekstrem tidak terjadi, dan keadaan tetap terkendali,” tambah Suharyanto. Hal ini menunjukkan bahwa modifikasi cuaca dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mengurangi risiko bencana alam, khususnya yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
4. Manfaat Modifikasi Cuaca untuk Masyarakat dan Lingkungan
Modifikasi cuaca memiliki manfaat yang sangat besar, terutama dalam mengurangi dampak dari hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur lainnya. Bagi masyarakat, keberhasilan modifikasi cuaca ini berarti perlindungan yang lebih baik terhadap bencana alam, serta mengurangi kerugian ekonomi yang dapat timbul akibat bencana tersebut.
BNPB berharap dapat terus meningkatkan kemampuan modifikasi cuaca dengan bantuan teknologi dan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, mereka juga terus berupaya untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca yang akan memudahkan penentuan waktu yang tepat untuk melakukan modifikasi cuaca. Dengan cara ini, modifikasi cuaca diharapkan dapat terus berperan dalam mencegah bencana dan melindungi masyarakat dari dampak buruk cuaca ekstrem.
Secara keseluruhan, meskipun biaya modifikasi cuaca cukup tinggi, manfaat yang didapatkan sangat besar. Operasi ini telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko bencana dan menjaga keselamatan warga, serta mengurangi kerusakan yang lebih parah. Pemerintah berharap dengan adanya kerjasama yang lebih baik antar pemerintah daerah dan pusat, upaya modifikasi cuaca ini dapat terus dilakukan dengan lebih maksimal, terutama di saat-saat genting seperti musim hujan.