Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Filipina Mengakibatkan Gempa M 6,3 di Talaud

KuatBaca.com - Pulau Karatung, bagian dari Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara (Sulut), diguncang oleh gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,3. Gempa ini, seperti yang dijelaskan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, terjadi sebagai hasil dari aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina. Ini adalah peristiwa alam yang patut diperhatikan karena dapat memiliki dampak yang signifikan.
1. Mekanisme Pergerakan Gempa
Dalam analisisnya, Daryono menjelaskan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik, yang dalam istilah geologi dikenal sebagai "thrust fault." Ini mengindikasikan bahwa salah satu bagian lempeng bumi bergerak mendesak di bawah bagian lainnya, menciptakan tekanan besar yang akhirnya melepaskan energi dalam bentuk gempa.
2. Detail Gempa di Talaud
Gempa dengan magnitudo M 6,1 terjadi pada pukul 08.39.47 WIB di wilayah Pantai Timur Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Episenternya terletak di laut, sekitar 40 km arah Tenggara Pulau Karatung, Sulawesi Utara, pada kedalaman 109 km. Ini adalah informasi penting untuk memahami kedalaman dan lokasi gempa, yang dapat memengaruhi seberapa keras guncangan dirasakan di permukaan.
3. Intensitas Gempa di Berbagai Daerah
Guncangan dari gempa ini terasa berbeda di berbagai daerah. Di Talaud, gempa ini mencapai skala intensitas III-IV MMI pada siang hari. Ini berarti guncangan dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, beberapa orang di luar, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik, serta dinding berbunyi.
Di daerah Siau, intensitas gempa mencapai tingkat III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan ada truk yang berlalu. Di Tahuna, intensitas mencapai tingkat II-III MMI, dengan getaran yang dirasakan nyata dalam rumah.
4. Dampak dan Potensi Tsunami
Saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa ini. Kabar baiknya adalah gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, yang seringkali menjadi kekhawatiran utama setelah gempa kuat.
5. Monitoring Gempa Susulan
Meskipun belum ada aktivitas gempa susulan yang dilaporkan hingga pukul 08.55 WIB, BMKG tetap melakukan monitoring untuk memantau perkembangan situasi. Gempa dan aktivitas seismik adalah fenomena alam yang perlu diawasi secara ketat, dan tindakan pencegahan dapat diambil jika diperlukan. (*)