Kuatbaca - Yayasan Media Berkat Nusantara (MBG) akhirnya memberikan penjelasan terkait tudingan penunggakan pembayaran operasional kepada mitra dapur MBG di Kalibata, Jakarta Selatan. Sebelumnya, mitra tersebut melaporkan yayasan kepada pihak kepolisian dengan tuduhan penggelapan dana yang mencapai hampir Rp 1 miliar. Laporan itu berkaitan dengan dana operasional yang belum dibayarkan meskipun telah jatuh tempo, menambah ketegangan antara pihak yayasan dan mitra.
Dalam klarifikasinya, pihak yayasan memastikan bahwa dana operasional untuk mitra dapur MBG Kalibata akan segera dicairkan, sesuai dengan arahan dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Hal ini disampaikan langsung oleh perwakilan yayasan, Mei Imaniar, dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat, 25 April 2025 di Kalibata.
Meskipun yayasan menyatakan akan segera mencairkan dana tersebut, mereka mengonfirmasi bahwa pembayaran hanya bisa dilakukan setelah data yang dibutuhkan oleh pihak ketiga diserahkan. Pihak yayasan juga memastikan bahwa mereka akan menyerahkan urusan transparansi pengeluaran kepada pihak ketiga yang lebih berkompeten, guna memastikan semua prosedur dipatuhi dengan benar.
"Pembayaran akan dilakukan setelah data yang valid dilengkapi. Jika tagihan sudah sesuai dan datanya lengkap, kami akan segera mencairkan dana tersebut," jelas Timoty Ezra Simanjuntak, kuasa hukum Yayasan Media Berkat Nusantara.
Namun, Timoty tidak memberikan rincian mengenai jumlah dana yang akan dicairkan, serta tidak mengonfirmasi klaim bahwa angka tersebut mendekati Rp 1 miliar. Menurutnya, proses pembayaran akan mengikuti beberapa metode yang lebih fleksibel, seperti melalui konsinyasi atau escrow, yang memungkinkan transaksi berjalan lebih transparan dan aman.
Dalam pertemuan tersebut, Timoty juga menekankan bahwa alur pembayaran dana berasal dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang disalurkan melalui yayasan sebelum diteruskan kepada mitra MBG. Namun, dana tersebut saat ini masih tersimpan di rekening yayasan dan belum disalurkan karena adanya ketidakcocokan dalam perhitungan dan kurangnya data pendukung yang valid.
Ia menjelaskan, "Kami tidak bisa melakukan pembayaran tanpa data yang valid dan mendukung klaim yang ada. Kami ingin memastikan bahwa dana yang disalurkan benar-benar digunakan sesuai dengan peruntukannya," tegas Timoty. Menurutnya, ini bukan masalah penyelewengan, melainkan lebih kepada perbedaan pendapat mengenai perhitungan yang menyebabkan keterlambatan dalam pencairan dana.
Untuk mempercepat proses penyelesaian, yayasan mengundang kuasa hukum mitra MBG Kalibata untuk mengadakan pertemuan tertutup guna membahas permasalahan ini lebih lanjut. Timoty menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada kuasa hukum mitra, meminta agar perhitungan yang lebih rinci dapat disampaikan agar masalah ini bisa segera diselesaikan.
"Jika pertemuan bisa dilakukan pada hari Selasa atau Rabu, kami siap untuk mendiskusikan semua masalah ini secara langsung," kata Timoty. Menurutnya, pertemuan tersebut sangat penting untuk menyelesaikan kebuntuan dan memastikan bahwa dana bisa segera dicairkan tanpa ada lagi hambatan.
Kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana operasional yang melibatkan instansi pemerintah dan yayasan. Meskipun Yayasan Media Berkat Nusantara telah berkomitmen untuk mencairkan dana operasional kepada mitra MBG Kalibata, masalah terkait data dan perhitungan yang kurang jelas menjadi penghalang utama. Tidak hanya mitra yang menuntut pembayaran tepat waktu, tetapi juga masyarakat berharap agar dana yang disalurkan melalui yayasan ini digunakan secara transparan dan sesuai dengan peruntukannya.
Dalam kasus ini, baik yayasan maupun mitra MBG Kalibata harus berupaya menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Badan Gizi Nasional dan para pihak terkait lainnya. Oleh karena itu, kesepakatan dan komunikasi yang jelas antara kedua belah pihak menjadi kunci untuk memastikan agar tujuan pembangunan yang lebih besar, seperti program Makan Bergizi Gratis, dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala administrasi yang berarti.
Diharapkan, pertemuan yang direncanakan akan memperjelas semua kebingungan yang ada dan menyelesaikan perselisihan terkait dana operasional ini. Jika semua data telah dilengkapi dan masalah perhitungan dapat disepakati bersama, dana yang tertunda dapat segera dicairkan, dan program-program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat dapat kembali berjalan tanpa hambatan.
Dengan langkah-langkah penyelesaian yang lebih sistematis dan keterbukaan dalam setiap proses, diharapkan kedepannya tidak ada lagi ketegangan antara pihak yayasan dan mitra yang bekerja sama dalam program-program penting seperti MBG Kalibata.