UMKM Tasikmalaya Tembus Hong Kong, Camilan Ikan Kriuk Karya Siti Nurjanah Jadi Idola Baru

1. Dari Ikan Tak Laku Jadi Camilan Laris Manis
Kuatbaca.com - Sukses dalam dunia bisnis tak selalu datang dari ide yang rumit. Buktinya, Siti Nurjanah, pelaku UMKM asal Tasikmalaya, Jawa Barat, berhasil menyulap ikan hasil budidaya suaminya yang semula tak laku di pasaran menjadi produk camilan kekinian yang kini bahkan tembus ke pasar ekspor. Usaha yang ia bangun sejak 2019 ini diberi nama Andini Fish & Food, yang khusus menjual camilan renyah berbahan dasar ikan.
Berawal dari keprihatinan karena banyak ikan berukuran kecil tidak laku dijual dan berakhir sebagai limbah, Siti kemudian berinovasi mengubahnya menjadi snack kriuk berbagai rasa. Tak disangka, camilan berbahan ikan ini justru digemari oleh anak-anak dan remaja yang biasanya enggan makan ikan.
2. Variasi Rasa Unik, Cocok untuk Semua Kalangan
Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Andini Fish & Food menghadirkan berbagai varian rasa seperti keju, pedas, lada hitam, hingga cokelat. Inovasi ini membuat produknya diterima dengan baik, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga ibu rumah tangga dan kalangan remaja.
“Anak-anak suka rasa keju dan pedas, sementara ibu-ibu muda biasanya suka rasa lada hitam. Bahkan ada yang minta dibuatkan varian rasa cokelat,” ujar Siti dengan semangat.
Produk ini memiliki keunggulan lain, yakni tidak berbau amis, teksturnya renyah, dan bisa tahan hingga satu tahun tanpa bahan pengawet. Tak hanya itu, produknya juga telah mengantongi sertifikat halal, yang makin memperkuat kepercayaan konsumen.
3. Penjualan Tembus Pasar Global, Ekspor Perdana ke Hong Kong
Berbekal keuletan dan ketekunan, produk camilan khas kampung ini berhasil menembus pasar ekspor. Pada awal 2025, sebanyak 500 bungkus Andini Fish & Food berhasil diekspor ke Hong Kong, menandai langkah besar bagi UMKM lokal untuk berkompetisi di pasar internasional.
Secara nasional, pemasaran juga sudah merambah berbagai kota besar seperti Jakarta, Depok, Surabaya, dan kini sedang dijajaki ekspansi ke Lampung dan Kalimantan. Meski masih terkendala logistik, semangat Siti tak pernah surut.
4. Bangkitkan Ekonomi Kampung dan Berdayakan Para Janda
Kesuksesan Andini Fish & Food juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Saat ini, Siti melibatkan 10 ibu-ibu kampung, mayoritas berstatus janda, untuk membantu di bagian pembersihan, serta 4 orang di bagian produksi dan pengemasan. Hal ini membuka lapangan pekerjaan baru dan memberdayakan perempuan desa agar lebih produktif.
"Awalnya banyak ibu-ibu hanya menghabiskan waktu untuk bergosip. Sekarang mereka punya penghasilan dan bisa lebih mandiri," ungkap Siti.
5. Dukungan Pertamina Dorong Skala Produksi
Sejak 2022, Andini Fish & Food menjadi UMKM binaan Pertamina dan menerima pendanaan sebesar Rp 120 juta. Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan budidaya ikan dari 20 menjadi 40 kolam, lengkap dengan aerator, sistem bioflok, dan alat pengaduk pakan.
Eko Kristiawan, Area Manager Comm, Rel. & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga, mengatakan bahwa keberhasilan Siti sejalan dengan semangat pemerintah dalam Asta Cita ketiga: menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mengembangkan industri kreatif.
“Pertamina bangga bisa mendampingi UMKM yang mampu mengolah limbah menjadi produk bernilai tinggi sekaligus menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Eko.
6. “Ikan Kecil, Harapan Besar” Jadi Slogan Penuh Makna
Dengan semangat “Ikan Kecil, Harapan Besar,” Siti Nurjanah membuktikan bahwa produk dari kampung pun bisa bersaing di pasar modern dan bahkan menembus pasar luar negeri. Kisahnya menginspirasi banyak pelaku UMKM bahwa dengan inovasi, ketekunan, dan dukungan ekosistem yang tepat, usaha kecil bisa tumbuh besar dan membawa manfaat sosial nyata.