1. Pertemuan AS-China di Jenewa: Momen Strategis Setelah Perang Tarif
Kuatbaca.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan sinyal mengejutkan sekaligus positif terkait pertemuan bilateral antara AS dan China yang digelar di Jenewa, Swiss, pada Sabtu (10/5/2025). Pertemuan tersebut menjadi titik penting dalam rangka meredakan perang tarif besar-besaran yang selama ini menekan perekonomian kedua negara.
2. Trump: “Kemajuan Besar Telah Terbuat!”
Melalui platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut bahwa diskusi yang berlangsung antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dan Wakil PM Tiongkok He Lifeng menghasilkan kemajuan besar. Namun, ia belum menjelaskan secara rinci bentuk kemajuan yang dimaksud.
“Pengaturan ulang total dinegosiasikan dengan cara yang bersahabat, tetapi konstruktif,” tulis Trump dalam unggahannya.
3. AS dan China Sepakat: Langkah Awal Tapi Bukan Akhir
Walau dinilai positif, baik dari pihak AS maupun China menyebut bahwa tidak ada kesepakatan besar yang dicapai saat ini. Menteri Keuangan Scott Bessent meminta publik tidak berekspektasi tinggi, sementara media pemerintah China Xinhua menyatakan bahwa “penyelesaian final masih membutuhkan kesabaran, keteguhan strategi, dan dukungan internasional.”
4. Perang Tarif: AS 145%, China Balas 125%
Sebagai latar belakang, AS saat ini mengenakan tarif 145% pada sebagian besar barang asal China, yang dibalas oleh China dengan tarif 125% terhadap barang-barang asal AS. Kebijakan ini telah menurunkan volume perdagangan bilateral secara drastis dan memberi dampak langsung pada kenaikan harga barang konsumsi di kedua negara.
5. Trump Usulkan Pemotongan Tarif hingga 80%
Dalam unggahan terpisah, Trump menyatakan dukungannya untuk pemangkasan tarif barang China hingga 80%, sambil menyerukan agar pasar Tiongkok lebih terbuka terhadap produk-produk Amerika.
“Tarif 80% untuk China tampaknya tepat! Terserah Scott B,” tulis Trump yang mengisyaratkan potensi kompromi strategis.
6. Dampak ke Warga AS: Inflasi Meningkat, Harga Barang Naik
Kondisi ini membuat biaya hidup di AS meroket, terutama karena naiknya biaya impor. Laporan Goldman Sachs menyebut bahwa inflasi bisa melonjak hingga 4% pada akhir 2025 jika perang tarif terus berlanjut. Barang-barang konsumsi seperti pakaian, mainan anak, microchip, hingga peralatan rumah tangga mengalami lonjakan harga signifikan.
7. Anjloknya Impor AS dari China: Penurunan Tajam Diprediksi
Menurut National Retail Federation, impor barang ke AS diprediksi turun 20% pada kuartal II 2025 dibanding tahun sebelumnya, sementara penurunan dari China sendiri bahkan diperkirakan mencapai 75% hingga 80%, menurut JPMorgan.
8. Apa Arti Pertemuan Jenewa Bagi Dunia Usaha?
Meski belum menghasilkan perjanjian perdagangan konkret, pertemuan ini membuka jalan diplomasi dagang yang lebih stabil. Bagi pelaku industri dan pelaku pasar, ini menjadi indikasi awal bahwa ketegangan bisa mereda, yang diharapkan akan berdampak pada turunnya harga impor dan stabilisasi rantai pasok global.
9. AS-China Butuh Diplomasi Panjang untuk Akhiri Perang Dagang
Dengan kedua negara masih memegang posisi tegas atas kepentingan nasionalnya, diperlukan rangkaian pertemuan lanjutan, pengaturan teknis, dan perjanjian bertahap yang melibatkan konsensus multilateral jika ingin benar-benar mengakhiri konflik dagang ini secara menyeluruh.
10. Isyarat Damai, Tapi Jalan Masih Panjang
Pernyataan positif dari Trump memang memberi harapan, tetapi para analis sepakat bahwa jalan menuju normalisasi perdagangan AS-China masih panjang. Tanpa komitmen konkret dan pemangkasan tarif nyata, dampak terhadap inflasi dan tekanan ekonomi masih akan terasa dalam waktu dekat.