Tahap Kedua Pembangunan IKN Resmi Dimulai, Pemerintah Fokuskan pada Sinergi dan Disiplin Proyek

24 June 2025 08:32 WIB
kepala-otorita-ikn-basuki-hadimuljono-memimpin-pcm-fase-kedua-pembangunan-ikn-1750422192826_169.jpeg

Kuatbaca.com- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan progres signifikan. Setelah menyelesaikan berbagai pekerjaan tahap awal, kini proyek nasional strategis ini memasuki Tahap II. Momentum ini secara resmi dimulai dengan pelaksanaan Pre-Construction Meeting (PCM), yang menjadi langkah awal sebelum pekerjaan fisik tahap lanjutan dimulai di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

PCM sendiri merupakan forum penting yang mempertemukan berbagai pihak terkait, mulai dari kontraktor, pengawas, hingga pihak pemerintah, untuk menyepakati metodologi kerja, pola lalu lintas konstruksi, serta koordinasi teknis lainnya. Langkah ini krusial agar seluruh proses pembangunan berjalan selaras dan efisien.

1. Pelelangan Proyek Baru Dibuka, Pembangunan Lebih Besar Disiapkan

Dengan dimulainya fase kedua, pemerintah melalui Otorita IKN juga akan segera membuka proses pelelangan proyek-proyek fisik baru. Pelelangan tersebut dijadwalkan dibuka pada akhir Juni 2025, dan akan melibatkan pembangunan dengan skala yang jauh lebih besar dibandingkan fase sebelumnya.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa pada fase ini, kompleksitas pekerjaan akan semakin tinggi. Karena itu, diperlukan kerja sama dan sinergi lintas sektor agar tidak terjadi keterlambatan. “Saya membayangkan pasti akan sangat padat. Kita harus bekerja sebagai satu tim, berkolaborasi dan bersinergi,” ungkap Basuki saat memberi arahan dalam PCM tersebut.

2. Perhatian Serius pada Aspek Lingkungan dan Keselamatan Proyek

Selain fokus pada progres fisik, Basuki juga menekankan pentingnya perlindungan kawasan riparian atau sempadan sungai yang rawan terdampak aktivitas konstruksi. Ia mengingatkan bahwa pembangunan kali ini dimulai saat musim hujan, sehingga risiko banjir dan keterlambatan pekerjaan harus diantisipasi dengan manajemen waktu dan kualitas kerja yang disiplin.

Pengelolaan proyek juga harus dilakukan dengan menjaga kondisi lingkungan sekitar. Mulai dari kebersihan truk pengangkut material, pengoperasian batching plant, hingga ketaatan terhadap aturan over dimension over loading (ODOL) menjadi perhatian utama. “Truk harus bersih, tidak boleh kocar-kacir. Kalau batching plant masih brutal, saya akan tutup,” tegas Basuki.

3. Integritas dan Transparansi Jadi Prinsip Utama Pembangunan

Basuki tak hanya menyoroti aspek teknis, tetapi juga menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan proyek. Ia mengingatkan semua pihak yang terlibat agar menjauhi praktik tidak etis seperti suap, manipulasi progres proyek, atau mark-up anggaran. Menurutnya, proyek IKN harus menjadi contoh dalam hal transparansi dan akuntabilitas tata kelola pembangunan nasional.

“Kita mulai fase dua dengan semangat baru dan disiplin yang lebih baik dari fase sebelumnya. Jangan ada suap menyuap, atau praktik tidak etis lainnya. Mari kita jaga bersama integritas pembangunan IKN,” ujarnya dengan penuh penekanan.

4. Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Keberhasilan

Pembangunan IKN tidak hanya mengandalkan kekuatan satu institusi saja. Kesuksesan proyek ini bertumpu pada kerja kolektif yang melibatkan kementerian, dinas terkait, penyedia jasa konstruksi, hingga masyarakat setempat. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan, terutama mengingat tenggat waktu hingga Desember 2025 yang cukup ketat.

Tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, fase ini juga mencerminkan upaya pemerintah untuk menciptakan kota masa depan yang berkelanjutan, efisien secara lingkungan, dan mengedepankan estetika serta kualitas hidup warga.

Fenomena Terkini






Trending