Kuatbaca.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memasuki babak baru. Setelah menyelesaikan sejumlah proyek strategis di Tahap I, kini pemerintah resmi memulai Tahap II pembangunan kawasan yang berada di Kalimantan Timur ini. Tanda dimulainya tahap baru ini ditandai dengan dilaksanakannya Pre-Construction Meeting (PCM), yakni pertemuan awal sebelum pelaksanaan proyek fisik. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan semua pihak terkait dalam memulai pembangunan fisik secara serentak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Kegiatan PCM sendiri bertujuan untuk menyelaraskan metodologi kerja, mengatur lalu lintas proyek, dan memperkuat koordinasi teknis antara kontraktor, pengawas, hingga pemerintah pusat. Tahap ini sangat krusial agar pembangunan berjalan sesuai jadwal dan tidak mengganggu aktivitas yang sudah berjalan di wilayah IKN.
1. Proyek Pembangunan Makin Masif di Tahap Kedua
Memasuki fase baru ini, sejumlah proyek besar akan mulai dibuka lelangnya pada akhir Juni 2025. Proyek-proyek tersebut mencakup pekerjaan fisik skala besar yang lebih kompleks dibandingkan pembangunan di fase pertama. Pemerintah ingin memastikan bahwa proyek yang masuk ke Tahap II tidak hanya berjalan cepat, tetapi juga sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa tantangan di fase ini lebih besar, terutama karena cakupan pekerjaan semakin luas dan kompleks. “Kita harus bekerja sebagai satu tim, berkolaborasi dan bersinergi,” ujar Basuki dalam pernyataan resminya. Ia berharap seluruh pihak dapat menjaga semangat kerja yang tinggi, memperhatikan standar keselamatan, dan bekerja secara profesional.
2. Fokus pada Pengelolaan Lingkungan dan Infrastruktur
Dalam pelaksanaan fase kedua ini, pemerintah juga memberi perhatian khusus pada aspek lingkungan. Salah satu fokus utama adalah menjaga kawasan sempadan sungai (riparian zone) agar tetap alami dan terlindungi. Selain itu, pengelolaan risiko banjir juga menjadi hal penting karena pembangunan dilakukan saat musim hujan. Oleh karena itu, pengaturan waktu kerja menjadi sangat ketat, mengingat target penyelesaian proyek ini hanya sekitar enam bulan, hingga Desember 2025.
Basuki juga menegaskan bahwa distribusi material konstruksi harus diatur dengan baik agar tidak merusak infrastruktur yang sudah dibangun pada tahap sebelumnya. Salah satu perhatian utama adalah disiplin operasional batching plant, termasuk kebersihan truk dan kepatuhan terhadap aturan Over Dimension Over Loading (ODOL).
"Truk-truk pengangkut material tidak boleh sembarangan. Jika masih beroperasi dengan cara brutal, saya akan tutup batching plant-nya," tegas Basuki. Ia juga mengingatkan pentingnya menutup material buangan dengan terpal dan menjaga kebersihan area kerja dari sisa-sisa konstruksi.
3. Penekanan pada Integritas dan Kualitas Proyek
Selain aspek teknis, pemerintah juga menekankan pentingnya integritas dalam proses pembangunan IKN. Basuki secara tegas mengingatkan semua pihak yang terlibat untuk menjauhi praktik-praktik tidak etis, seperti suap, mark-up progres pekerjaan, hingga manipulasi laporan. Ia menegaskan bahwa pembangunan IKN harus menjadi contoh proyek nasional yang transparan, akuntabel, dan menjunjung tinggi kualitas.
“Kita ingin memulai fase dua ini dengan semangat baru dan disiplin yang lebih tinggi dari sebelumnya. Jangan ada permainan dalam proyek. Kualitas, keberlanjutan, dan estetika harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.
4. Komitmen Pemerintah Menuju Ibu Kota yang Modern dan Berkelanjutan
Pembangunan IKN bukan sekadar proyek fisik, melainkan simbol komitmen pemerintah untuk mewujudkan ibu kota baru yang modern, hijau, dan berbasis teknologi. Setiap tahapan pembangunannya dirancang tidak hanya untuk memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga menciptakan kota yang berdaya saing global, ramah lingkungan, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Dengan dimulainya Tahap II ini, diharapkan pembangunan IKN akan terus bergerak maju dengan cepat, efisien, dan tepat sasaran. Pemerintah membuka peluang bagi investor dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi dalam membangun infrastruktur dan fasilitas publik di kawasan ini. Penerapan teknologi ramah lingkungan dan sistem tata kelola yang baik diharapkan menjadikan IKN sebagai kota percontohan masa depan Indonesia.