Swasta dan BUMN Kolaborasi Genjot Produktivitas Petani Sawit Lewat Bibit Unggul dan KUR

1. Kolaborasi Strategis BSP dan BNI Dorong Produktivitas Petani
Kuatbaca - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP) bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung pembiayaan produktif di sektor perkebunan kelapa sawit. Kerja sama ini menargetkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani plasma sebagai bagian dari program kemitraan strategis antara sektor swasta dan perbankan nasional. Langkah ini dinilai mampu mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan akses modal dan teknologi perkebunan.
2. Fokus pada Replanting dan Bibit Unggul yang Produktif
Salah satu fokus utama dalam kemitraan ini adalah program replanting atau peremajaan tanaman sawit rakyat yang sudah tua dan tidak produktif. BSP berkomitmen menyediakan bibit unggul yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan. Jika sebelumnya produktivitas sawit nasional rata-rata hanya mencapai 3 ton CPO per hektar per tahun, dengan bibit unggul milik BSP potensi produksi bisa melonjak hingga 10 ton CPO per hektar per tahun. Ini setara dengan 40 ton buah sawit per hektar per tahun, dengan tingkat ekstraksi CPO sebesar 25%.
3. Lahan Tidak Bertambah, Produksi Meningkat Tajam
Salah satu nilai strategis dari penggunaan bibit unggul ini adalah efisiensi lahan. Petani tidak perlu membuka hutan baru atau memperluas kebun sawit, karena bibit unggul memungkinkan peningkatan produksi hanya dari luasan lahan yang sudah ada. Artinya, selain berdampak pada kesejahteraan petani, program ini juga mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan. Peningkatan hasil panen juga berdampak langsung pada produksi biodiesel nasional, yang menjadi bagian penting dalam strategi ketahanan energi Indonesia.
4. Potensi Pembiayaan KUR Capai Rp 1 Triliun untuk 13.400 Petani
BNI memperkirakan nilai pembiayaan yang bisa digelontorkan mencapai Rp1 triliun, menyasar lebih dari 13.400 petani plasma yang tergabung dalam kemitraan dengan BSP. Total luas lahan plasma yang akan dibiayai mencapai 19.406 hektare, tersebar di beberapa provinsi strategis seperti Sumatera Utara, Jambi, dan Sumatera Barat. Skema pembiayaan ini tidak hanya memberikan akses modal kerja, tetapi juga melibatkan edukasi dan pendampingan kepada petani agar dapat mengelola kebun sawit secara modern dan efisien.
5. Lima Entitas Bakrie Group Jadi Motor Penggerak di Lapangan
Program kemitraan ini dijalankan oleh lima entitas utama di bawah grup Bakrie, yaitu:
- PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (Kisaran, Sumatera Utara)
- PT Grahadura Leidongprima (Aek Kanopan, Sumatera Utara)
- PT Agrowiyana (Tanjung Jabung Barat, Jambi)
- PT Sumbertama Nusapertiwi (Muaro Jambi, Jambi)
- PT Bakrie Pasaman Plantations (Pasaman, Sumatera Barat)
Dengan jaringan luas dan pengalaman panjang dalam industri sawit, entitas-entitas ini siap menjadi mitra andalan bagi petani dalam mewujudkan produktivitas yang berlipat dan berkelanjutan.
6. Harapan Baru untuk Sektor Sawit Rakyat di Tengah Tantangan Global
Di tengah tekanan global terhadap industri sawit, baik dari sisi harga komoditas maupun isu lingkungan, kerja sama strategis seperti ini menghadirkan harapan baru. Kolaborasi antara sektor swasta, perbankan, dan petani mampu menciptakan ekosistem perkebunan yang lebih kuat, produktif, dan ramah lingkungan. Dengan dukungan bibit unggul, skema pembiayaan inklusif, serta pendampingan berkelanjutan, petani sawit Indonesia diharapkan mampu bersaing di pasar global sekaligus menjaga kedaulatan pangan dan energi nasional.