RUPST 2025: Waskita Karya Pangkas Utang Rp 14,7 Triliun dan Catat Laba Positif

Kuatbaca.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menutup tahun buku 2024 dengan pencapaian positif dalam restrukturisasi keuangan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar di Jakarta, manajemen menyampaikan bahwa strategi restrukturisasi yang mulai efektif sejak 17 Oktober 2024 berhasil memangkas utang sebesar Rp 14,7 triliun, menyisakan total utang menjadi Rp 69,3 triliun.
Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, menegaskan bahwa fokus utama perseroan sepanjang 2024 adalah pemulihan keuangan dan operasional. Ia mengatakan, "Skema restrukturisasi yang telah kami jalankan berhasil membuat pengelolaan keuangan perseroan menjadi jauh lebih optimal."
1. Persetujuan Restrukturisasi dari 22 Kreditur Perbankan
Salah satu keberhasilan penting dalam proses ini adalah diperolehnya persetujuan restrukturisasi dari 22 kreditur perbankan, termasuk dalam Master Restructuring Agreement (MRA) dan fasilitas Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) senilai total Rp 31,65 triliun. Tak hanya itu, obligasi non-penjaminan senilai Rp 3,35 triliun juga mendapatkan persetujuan atas tiga seri melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).
Restrukturisasi ini dilakukan tidak hanya untuk memperbaiki struktur neraca perusahaan, tetapi juga demi mengembalikan fokus Waskita sebagai kontraktor murni. Perseroan kini mengedepankan proyek-proyek dengan skema pembayaran bulanan dibandingkan sistem turnkey yang lebih membebani modal kerja.
2. Raih Laba Rp 4,8 Triliun dan Kenaikan EBITDA Signifikan
Langkah-langkah tersebut membawa hasil nyata. Sepanjang 2024, Waskita mencatatkan laba berjalan sebesar Rp 4,8 triliun secara standalone. Laba ini berasal dari peningkatan pendapatan lain-lain, terutama dari keuntungan modifikasi utang dan efisiensi pada rasio Beban Pokok Pendapatan terhadap Pendapatan Usaha.
Secara konsolidasi, perusahaan juga berhasil meningkatkan EBITDA hingga 347%, dari negatif Rp 0,4 triliun pada 2023 menjadi positif Rp 0,9 triliun di 2024. Efisiensi operasional dan pendapatan dari divestasi sebagian kepemilikan di Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi) turut mendongkrak performa keuangan ini.
3. Kontribusi Positif pada Pajak, TJSL, dan Nilai Kontrak Baru
Tak hanya sukses finansial, Waskita juga menunjukkan kontribusi terhadap negara dengan membayar pajak sebesar Rp 1,8 triliun secara konsolidasi. Sepanjang tahun 2024, perseroan juga mencatat nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 9,55 triliun, dengan pendapatan usaha konsolidasi mencapai Rp 10,7 triliun—melebihi target yang ditetapkan dalam RKAP.
Dalam aspek sosial dan lingkungan, Waskita merealisasikan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp 4,4 miliar. Sekitar Rp 2,9 miliar digunakan untuk program PUMK yang melibatkan 94 mitra binaan, sementara sisanya dialokasikan ke berbagai program seperti pelatihan UMKM, bantuan bencana, beasiswa pendidikan, hingga penyediaan air bersih dan fasilitas belajar.
Ermy menambahkan, “Kegiatan TJSL kami terbagi dalam empat pilar: sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola. Pilar ekonomi menjadi prioritas dengan alokasi tertinggi mencapai Rp 3,16 miliar.”
3. Raih Predikat Informatif dan Tingkatkan Skor GCG
Prestasi lainnya, Waskita berhasil mempertahankan predikat Badan Publik Informatif dari Komisi Informasi Pusat (KIP) sejak 2023. Selain itu, implementasi Good Corporate Governance (GCG) menunjukkan peningkatan signifikan dengan skor asesmen naik dari 90,62 menjadi 92,1, yang dikategorikan sebagai "sangat baik".
Ermy menyampaikan harapan besar setelah pelaksanaan RUPST 2025, “Kami percaya seluruh keputusan yang telah disetujui para pemegang saham akan membawa dampak positif, menjadikan Waskita Karya semakin kuat sebagai BUMN konstruksi yang telah berkontribusi lebih dari 64 tahun bagi Indonesia.”
RUPST tahun ini memutuskan untuk tidak melakukan perubahan pada susunan direksi dan komisaris. Komposisi manajemen yang tetap ini diharapkan mampu menjaga kesinambungan strategi dan memastikan seluruh program pemulihan berjalan optimal. Dengan komando Direktur Utama Muhammad Hanugroho, didukung oleh jajaran direktur lainnya, Waskita bersiap untuk “berlari lebih kencang” demi meraih target jangka panjang.