RI-Argentina Bahas Kerja Sama Dagang: Impor Sapi hingga Ekspor Daging Ayam

14 May 2025 18:00 WIB
ilustrasi-kontainer-ekspor_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pemerintah Indonesia dan Argentina sedang menjajaki kerja sama dagang bilateral, khususnya dalam sektor pertanian dan peternakan. Pertemuan resmi antara perwakilan kedua negara berlangsung pada Rabu (14/5/2025) di Kementerian Pertanian, Jakarta, dan membahas sejumlah isu penting mulai dari ekspor-impor daging, perdagangan timbal balik (resiprokal), hingga sertifikasi halal.

1. Argentina Ajukan Proposal Ekspor Daging Sapi dan Sapi Hidup

Wakil Menteri Pertanian Indonesia, Sudaryono, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut salah satunya membahas proposal dari Argentina untuk mengekspor daging sapi dan sapi hidup ke Indonesia. Permintaan ini menjadi perhatian khusus, mengingat potensi Argentina sebagai salah satu negara eksportir daging sapi terbesar di dunia.

Namun, Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah Indonesia masih perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting sebelum menyetujui proposal tersebut.

"Kami menekankan pentingnya kesesuaian harga, karena lokasi Argentina yang sangat jauh dari Indonesia akan berdampak pada biaya logistik yang tinggi," jelasnya.

2. Indonesia Minta Perdagangan Resiprokal: Kirim Ayam, Terima Sapi

Pemerintah Indonesia tidak ingin hanya menjadi penerima produk impor, tetapi juga menginginkan resiprokal perdagangan. Dalam hal ini, Indonesia menawarkan ekspor daging ayam dan olahan ayam ke Argentina sebagai timbal balik atas impor daging sapi yang diajukan.

"Indonesia saat ini mengalami over supply daging ayam, sehingga kami mengusulkan kepada Argentina agar membuka pasar mereka untuk daging ayam dan produk olahannya dari Indonesia," kata Sudaryono.

Selain daging ayam, Indonesia juga mendorong agar produk-produk hortikultura unggulan, seperti buah tropis dan rempah-rempah, bisa masuk ke pasar Argentina secara lebih luas.

3. Sertifikasi Halal Jadi Isu Penting

Selain isu logistik dan timbal balik ekspor, pertemuan juga membahas soal sertifikasi halal. Ini menjadi aspek krusial bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Sudaryono menjelaskan bahwa semua produk hewani yang masuk ke Indonesia, baik mentah maupun olahan, wajib memiliki sertifikasi halal yang sah, selain sertifikasi kesehatan.

"Halal bukan hanya soal agama, tapi sudah menjadi bagian dari standar nasional keamanan dan kenyamanan konsumen," ujarnya.

Pemerintah Indonesia meminta Argentina untuk memastikan bahwa produk daging yang akan diekspor ke Tanah Air nantinya dapat memenuhi persyaratan halal dari Lembaga Pengelola Sertifikasi Halal yang diakui di Indonesia.

4. Peluang dan Tantangan dalam Kerja Sama Dagang RI–Argentina

Kerja sama ini membuka peluang besar bagi kedua negara untuk saling melengkapi kebutuhan pangan dan meningkatkan nilai perdagangan bilateral. Namun, tantangan logistik, perbedaan standar sertifikasi, dan proteksi pasar domestik masih harus diatasi melalui dialog dan negosiasi lanjutan.

Argentina bisa menjadi mitra strategis Indonesia dalam memenuhi kebutuhan daging sapi berkualitas, sementara Indonesia juga punya peluang besar untuk menembus pasar ekspor ayam dan produk pangan halal ke Amerika Selatan.

5. Menuju Perdagangan yang Lebih Seimbang dan Berkualitas

Langkah pemerintah Indonesia mendorong perdagangan yang saling menguntungkan dan berimbang dengan Argentina mencerminkan upaya serius untuk menjaga ketahanan pangan nasional, meningkatkan ekspor non-migas, serta memperluas pasar halal internasional.

Pertemuan ini menjadi awal penting dalam membentuk hubungan dagang jangka panjang yang tidak hanya fokus pada nilai ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan, kualitas, dan nilai-nilai kepercayaan konsumen.

Fenomena Terkini






Trending