Proyek MRT Tangerang Selatan Makin Nyata: Sudah Masuk Tahap Uji Kelayakan

25 April 2025 11:42 WIB
mantap-hari-ini-naik-transportasi-di-jakarta-cuma-rp-1-1745470697566_169.jpeg

Kuatbaca.com - Setelah hampir tujuh tahun bergulir dalam bentuk wacana, proyek perpanjangan jalur Mass Rapid Transit (MRT) hingga ke wilayah Tangerang Selatan akhirnya menunjukkan perkembangan signifikan. Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengonfirmasi bahwa saat ini proyek tersebut telah melewati tahap uji kelayakan, sebuah langkah penting sebelum masuk ke tahap kajian teknis dan pembangunan fisik.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengungkapkan bahwa proses saat ini sudah memasuki fase penting dalam penentuan keberlanjutan proyek. “Progress saat ini sudah uji kelayakan, dan sebentar lagi sudah dimulai penandatanganan dimulainya kajian MRT dengan pemangku kepentingan,” ujarnya, Jumat (25/4/2025).

1. Panjangnya Proses: Dari FGD hingga Studi Teknis

Realisasi proyek MRT ke Tangsel tidak serta merta bisa dilakukan dengan cepat. Menurut Benyamin, terdapat berbagai tahapan yang harus dilalui, mulai dari Focus Group Discussion (FGD), penyusunan studi kelayakan (feasibility study), hingga pengecekan rute atau trase yang paling memungkinkan. Setiap proses membutuhkan koordinasi intensif agar pelaksanaan proyek tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

“Proyek MRT prosesnya panjang, bukan sehari dua hari. Mulai dari FGD, feasibility study, dan lain sebagainya, terus kita cek juga kan trasenya, yang paling ideal atau memungkinkan,” ungkapnya.

2. Koordinasi Multi-Lapis dengan Banyak Pihak

Sebagai proyek infrastruktur berskala besar dan lintas wilayah, perpanjangan MRT ke Tangsel melibatkan banyak pihak. Pemkot Tangsel harus berkoordinasi tidak hanya dengan PT MRT Jakarta, tetapi juga dengan sejumlah lembaga dan kementerian seperti Kemenko Perekonomian, Bappenas, Kementerian Perhubungan, Pemprov DKI Jakarta dan Banten, Pemkab Tangerang, hingga Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Koordinasi lintas instansi ini menjadi salah satu tantangan tersendiri, mengingat masing-masing pihak memiliki kebijakan dan kepentingan yang harus disinergikan demi kelancaran proyek MRT.

3. Tantangan Lahan dan Ketidakpastian Jadwal Groundbreaking

Meski progresnya semakin konkret, Pemkot Tangsel belum bisa memastikan secara pasti kapan proses konstruksi fisik akan dimulai. Salah satu kendala utama adalah pembebasan lahan, yang sering menjadi penghambat dalam proyek infrastruktur di Indonesia. Selain itu, proyek sebesar ini juga membutuhkan dana besar dan persetujuan dari banyak pemangku kepentingan.

“Belum lagi nanti pembebasan lahan, ini proyek besar jadi amat sangat panjang memang prosesnya, harap bersabar dan doakan segera dapat terealisasi,” kata Benyamin.

4. Peran Swasta Sangat Dibutuhkan dalam Pembiayaan

Di masa lalu, Kementerian Perhubungan sempat menyatakan bahwa perpanjangan MRT ke Tangsel membutuhkan keterlibatan pengembang swasta. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran dari pemerintah pusat, yang juga memiliki tanggung jawab membangun daerah-daerah pinggiran lain. Pemerintah mendorong agar developer perumahan dan kawasan komersial turut berkontribusi, karena proyek MRT akan memberikan nilai tambah pada kawasan mereka.

Peran swasta diharapkan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi massal, serta meringankan beban fiskal negara dalam proyek jangka panjang seperti ini.

5. MRT Tangsel Masuk Rencana Jangka Panjang Transportasi Jabodetabek

Sebagai bagian dari Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), proyek MRT yang melintasi Lebak Bulus hingga Tangerang Selatan sudah masuk dalam koridor selatan yang strategis. Selain Tangsel, jalur ini juga dirancang untuk terhubung dengan wilayah lain seperti Cikarang dan Balaraja dalam koridor Timur-Barat. Hal ini menunjukkan bahwa MRT Tangsel bukan proyek berdiri sendiri, melainkan bagian dari jaringan transportasi massal terpadu di wilayah megapolitan Jakarta.

Dengan perkembangan terbaru ini, masyarakat Tangerang Selatan semakin optimis akan segera memiliki akses transportasi cepat, modern, dan efisien yang selama ini hanya dinikmati warga Jakarta. Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas, tetapi juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup warga Tangsel.

Fenomena Terkini






Trending