Progres Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Terintegrasi Tanggul Laut Capai 44,26%

Kuatbaca.com - Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe–Sayung sepanjang 10,64 kilometer (km) terus mengalami kemajuan signifikan. Proyek yang mengintegrasikan fungsi jalan tol dengan tanggul laut (Giant Sea Wall) ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang sering melanda kawasan Semarang dan sekitarnya.
1. Target Penyelesaian dan Fungsi Ganda Proyek
Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2027 dengan anggaran mencapai Rp10,9 triliun. Selain berfungsi sebagai jalan tol, proyek ini juga berperan penting dalam menanggulangi banjir rob di wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Dengan adanya tanggul laut sepanjang 6,7 km, diharapkan dapat melindungi kawasan Kaligawe hingga Sayung dari dampak rob yang merugikan.
2. Rincian Paket Pekerjaan dan Progres Fisik
Pembangunan Seksi 1 dibagi menjadi tiga paket pekerjaan utama:
Paket 1A: Pekerjaan elevated toll road, peninggian Jembatan Kaligawe, dan slab-in-pile. Progres fisik mencapai 65,92%.
Paket 1B: Pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut. Progres fisik mencapai 42,97%.
Paket 1C: Pembangunan Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan, serta rumah pompa. Progres fisik mencapai 22,77%.
Secara keseluruhan, progres fisik proyek ini telah mencapai 44,26% per 12 Juni 2025.
3. Infrastruktur Penunjang untuk Pengendalian Banjir
Selain pembangunan jalan tol dan tanggul laut, proyek ini juga mencakup pembangunan dua kolam retensi sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir:
Kolam Retensi Terboyo: Seluas 189 hektare dengan panjang tanggul 6,55 km, dilengkapi dengan 6 unit pompa air axial vertical kapasitas 5 m³/detik dan 2 unit pompa submersible kapasitas 500 liter/detik.
Kolam Retensi Sriwulan: Seluas 28 hektare dengan panjang tanggul 2,10 km, dilengkapi dengan 4 unit pompa air axial vertical kapasitas 5 m³/detik dan 2 unit pompa submersible kapasitas 500 liter/detik.
Kedua kolam retensi ini dirancang untuk menampung dan mengalirkan air ke Sungai Babon, sehingga dapat mengurangi potensi banjir di wilayah sekitar.
finance.detik.com
4. Teknologi Konstruksi Inovatif untuk Pembangunan di Atas Laut
Pembangunan jalan tol di atas laut memanfaatkan teknologi konstruksi inovatif, seperti penggunaan matras bambu setebal 13 lapis sebagai dasar timbunan. Selain itu, dilakukan perbaikan tanah lunak dengan pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi (PVD) dan pembebanan (pre-loading) menggunakan material timbunan pilihan dari sumber material quarry darat.
finance.detik.com
Metode konstruksi ini memungkinkan pembangunan jalan tol yang stabil dan aman meskipun berada di atas perairan.
5. Dampak Positif terhadap Ekonomi dan Lingkungan
Setelah selesai, jalan tol ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari Semarang ke Demak yang sebelumnya memakan waktu 1 jam menjadi hanya 30 menit. Selain itu, proyek ini juga berpotensi meningkatkan nilai ekonomi kawasan sekitar, dengan menciptakan lahan kering seluas 576,04 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan ekonomi.
Dengan adanya infrastruktur ini, diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas, menurunkan biaya logistik, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sepanjang jalur Semarang-Demak.
Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 bukan hanya sebuah proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang selama ini mengganggu kehidupan masyarakat pesisir utara Jawa Tengah.
Dengan progres yang terus meningkat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.