Prabowo Resmikan Peningkatan Produksi Minyak 30 Ribu Barel per Hari di Blok Cepu

Kuatbaca.com - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja meresmikan pengoperasian peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari dari Blok Cepu. Langkah ini menjadi bagian penting dalam strategi nasional menuju kemandirian energi dan swasembada minyak. Dalam acara peresmian, Prabowo menegaskan rasa syukurnya atas kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, khususnya sektor energi yang menjadi tulang punggung kedaulatan bangsa.
“Kita sangat bersyukur, bangsa Indonesia diberi karunia potensi dan kekayaan yang luar biasa. Saya telah menetapkan target agar Indonesia bisa mencapai swasembada energi, dan saat ini produksi minyak kita sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan,” ujar Prabowo dengan penuh semangat.
1. Energi Sebagai Pilar Kedaulatan dan Kemajuan Bangsa
Presiden Prabowo menekankan pentingnya energi sebagai elemen utama dalam menjaga kedaulatan negara. Ketersediaan energi yang memadai akan mendukung pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pembangunan nasional secara menyeluruh. Menurutnya, pengembangan sektor hulu minyak dan gas merupakan salah satu prioritas untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia di tengah tantangan global.
“Kita bersyukur memiliki sumber energi yang luar biasa dan harus dikelola dengan bijak agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.
2. Inovasi Nasional di Lapangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa perseroan terus berinovasi dan berkomitmen untuk mendorong produktivitas dalam rangka mendukung target swasembada energi nasional. Peningkatan produksi di Blok Cepu ini berasal dari proyek pengeboran di Lapangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang menggunakan teknologi rig canggih buatan dalam negeri.
“Proyek BUIC ini menunjukkan kemampuan inovasi dan kolaborasi nasional dalam mengelola sumber daya alam. Rig pengeboran yang dipakai adalah hasil rancangan dan produksi anak bangsa, membuktikan bahwa Indonesia siap bersaing di industri hulu migas global,” jelas Simon.
3. Produksi Tambahan 30 Ribu Barel per Hari dari Sumur Baru
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa sejak April 2024 hingga Februari 2025, Pertamina telah berhasil menyelesaikan pengeboran tujuh sumur baru di Lapangan Banyu Urip. Sumur-sumur ini diperkirakan akan menambah produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari, lebih cepat dari target awal.
“Pencapaian ini adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan teknologi dapat menghasilkan output maksimal. Dengan tambahan dari sumur BUIC, produksi puncak Blok Cepu diperkirakan akan mencapai antara 170 ribu hingga 180 ribu barel per hari, melebihi target yang sudah ditetapkan,” kata Fadjar.
Keberhasilan ini juga didukung oleh anak usaha Pertamina, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yang memegang peran penting dalam pelaksanaan pengeboran.
4. Blok Cepu: Aset Strategis untuk Ketahanan Energi Nasional
Blok Cepu merupakan salah satu wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) yang meliputi wilayah Kabupaten Blora di Jawa Tengah serta Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Jawa Timur. PT Pertamina EP Cepu memegang 45% Participating Interest, ExxonMobil Cepu Limited juga 45% sekaligus bertindak sebagai operator, sementara 10% sisanya dimiliki oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melalui Badan Kerja Sama Blok Cepu.
Blok ini menyumbang lebih dari 25% dari total produksi minyak nasional, menjadikannya aset vital bagi industri migas Indonesia. Dengan peningkatan produksi yang baru diresmikan, Blok Cepu diharapkan semakin memperkokoh ketahanan energi dan menjadi tulang punggung penyediaan minyak mentah nasional.
Peresmian ini turut dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama PT Pertamina, Mochamad Iriawan, serta President of ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd.