Potensi Migas Indonesia Masih Menggiurkan, Investor Asing Terus Melirik

25 April 2025 08:40 WIB
ilustrasi-pengeboran-migas-1_169.jpeg

Kuatbaca.com - Indonesia masih menjadi magnet utama bagi investor asing di sektor energi, khususnya minyak dan gas bumi (migas). Salah satu indikator kuatnya daya tarik Indonesia adalah jumlah cekungan sedimen (basin) yang sangat besar dan belum banyak dieksplorasi. Berdasarkan data terbaru dari SKK Migas, saat ini terdapat 128 basin di seluruh Indonesia yang memiliki potensi mengandung cadangan migas.

Yang lebih mencengangkan, dari total basin tersebut, 65 di antaranya belum tersentuh eksplorasi sama sekali. Artinya, lebih dari 50 persen potensi migas Indonesia masih “perawan” dan menanti untuk digarap. Fakta ini membuka peluang besar bagi para investor global yang ingin masuk ke sektor hulu migas nasional.

1. Rincian Cekungan Migas: Baru Sebagian Kecil yang Terpetakan

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, Asnidar, menjelaskan bahwa sejauh ini baru 20 basin yang sudah dieksplorasi secara aktif. Selain itu, terdapat 27 basin yang telah menunjukkan tanda-tanda penemuan migas (discovery), sementara 5 basin lainnya telah terbukti memiliki sistem petroleum.

Lebih lanjut, 3 basin sudah menunjukkan indikasi hidrokarbon, dan 8 lainnya telah memiliki data geologi dan geofisika yang mendukung. Namun, 65 basin yang belum dieksplorasi sama sekali menjadi catatan penting yang menggambarkan masih luasnya potensi migas nasional yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

2. Masela Menjadi Momentum Kebangkitan Eksplorasi Migas Nasional

Asnidar juga menyebutkan bahwa proyek Masela menjadi salah satu penentu arah kebangkitan eksplorasi migas di Indonesia. Proyek raksasa ini diprediksi akan menambah satu lagi basin yang masuk ke fase produksi. Hal ini menjadi sinyal kuat bagi investor bahwa Indonesia tengah bersiap membuka lembaran baru dalam pengembangan energi berbasis migas.

“Sehingga milestone Masela ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh pelaku industri hulu migas,” ungkap Asnidar dalam acara Media Briefing IPA bertema "Prospektivitas Migas Indonesia untuk Eksplorasi yang Atraktif dan Agresif" yang digelar di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

3. Peluang Besar untuk Investor Asing di Tengah Krisis Energi Global

Di tengah situasi dunia yang masih dibayangi oleh krisis energi dan transisi menuju energi bersih, peluang investasi di sektor migas Indonesia justru semakin terbuka lebar. Fakta bahwa lebih dari 65 basin belum dieksplorasi menjadi daya tarik tersendiri, karena potensi tersebut bisa berarti penemuan cadangan energi baru dalam jumlah besar.

Menurut Asnidar, inilah waktu yang tepat bagi Indonesia dan para mitra asing untuk bersinergi. “Bahwa potensi itu masih ada, luar biasa angka di depan, yang harus benar-benar sama-sama kita buktikan,” ujarnya penuh optimisme.

4. Dukungan Data dan Teknologi Percepat Eksplorasi

Salah satu langkah strategis yang terus didorong SKK Migas adalah peningkatan kualitas dan ketersediaan data geologi serta geofisika untuk mendukung proses eksplorasi. Dengan adanya data yang akurat, investor akan lebih yakin dalam mengambil keputusan, terutama dalam menggelar eksplorasi di wilayah frontier yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya.

Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci dalam mempercepat eksplorasi serta meminimalkan risiko yang mungkin muncul. Pemerintah bersama SKK Migas terus berupaya memperbaiki ekosistem investasi agar semakin kondusif, mulai dari kemudahan perizinan, insentif fiskal, hingga kerja sama strategis dengan negara mitra.

Fenomena Terkini






Trending