PLN Butuh Rp 2.400 Triliun untuk Tambah Kapasitas Listrik 71 GW Hingga 2034

16 January 2025 15:26 WIB
ilustrasi-hari-listrik-nasional_169.jpeg

PT PLN (Persero) menyatakan kebutuhan investasi sebesar Rp 2.400 triliun untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik nasional hingga 71 gigawatt (GW) pada tahun 2034, sesuai target pemerintah. Sebagian besar tambahan kapasitas ini akan bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT).


"Untuk mencapai kapasitas 71 GW, dengan 72%-nya berasal dari EBT, atau hampir 50 GW, kami memerlukan pendanaan sebesar Rp 2.400 triliun," ujar EVP Aneka Energi Terbarukan PLN, Zainal Arifin, dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 di Menara Global, Jakarta, Kamis (16/1/2025).


Namun, Zainal mengakui bahwa PLN tidak mampu memenuhi kebutuhan investasi tersebut secara mandiri. Oleh karena itu, perusahaan membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta melalui skema Independent Power Producer (IPP).


"Dalam 10 tahun ke depan, rata-rata investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 240 triliun per tahun. Dengan kemampuan PLN yang hanya sekitar Rp 70-100 triliun, kami memerlukan kontribusi dari private IPP. Kami memperkirakan sekitar 60-70% proyek EBT nantinya akan didominasi oleh IPP," jelas Zainal.


Target dalam RUPTL 2025-2034


Peningkatan kapasitas listrik nasional sebesar 71 GW ini akan dimasukkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut RUPTL sebagai langkah strategis untuk memastikan ketersediaan listrik yang dapat mendukung kebutuhan nasional.


"Berdasarkan RUPTL terbaru, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas listrik sebesar 71 GW, dengan 70%-nya berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT)," ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, Rabu (15/1/2025).


Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa sumber energi terbarukan yang menjadi fokus antara lain tenaga surya, air, angin, dan panas bumi. Transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem energi berkelanjutan.


"Energi terbarukan memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah lokasi sumber energi yang sering kali jauh dari pusat permintaan seperti kawasan industri atau kota besar. Oleh karena itu, perencanaan transmisi listrik hijau ini membutuhkan strategi yang matang," tambah Sri Mulyani.


Dengan adanya investasi besar-besaran dan kolaborasi antara PLN dan sektor swasta, pemerintah berharap target energi bersih dan keberlanjutan dapat tercapai demi mendukung kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat.

Energi Terbaru
PLN
EBT
sumber listrik

Fenomena Terkini






Trending