Pertumbuhan Signifikan Bursa Karbon Indonesia, Nilai Transaksi Tembus Rp 77 Triliun

23 April 2025 09:48 WIB
kredit-karbon-1_169.jpeg

Kuatbaca.com - Sejak diluncurkan secara resmi pada September 2023, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam nilai transaksi maupun partisipasi pelaku pasar. Hingga April 2025, nilai transaksi perdagangan karbon tercatat mencapai Rp 77,91 triliun. Pencapaian ini mengindikasikan adanya keseriusan dari berbagai pihak dalam mendukung upaya penurunan emisi karbon melalui mekanisme pasar yang transparan dan terstruktur.

Volume unit karbon yang telah diperdagangkan mencapai 1.598.703 tCO2e, dengan angka karbon yang sudah diretirasi atau dihapuskan dari pasar mencapai 979.834 tCO2e. Data ini mencerminkan adanya kesadaran dan komitmen dari berbagai entitas untuk menyeimbangkan aktivitas industri dengan tanggung jawab terhadap lingkungan.

1. Pertumbuhan Partisipan Capai Ratusan Persen

Salah satu indikator keberhasilan IDXCarbon adalah lonjakan jumlah partisipan yang terlibat dalam perdagangan karbon. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa sejak pertama kali dibuka, jumlah partisipan naik hingga 587%. Angka ini tidak hanya menunjukkan tingginya minat terhadap pasar karbon, tetapi juga sinyal bahwa kesadaran akan pentingnya dekarbonisasi semakin meluas di kalangan pelaku usaha di Indonesia.

Tidak hanya pelaku lokal, minat dari pemilik proyek luar negeri juga mulai tampak. Bahkan, beberapa di antaranya telah menyatakan minat untuk mendaftarkan dan memperdagangkan kredit karbon mereka di pasar Indonesia. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat perdagangan karbon yang berskala global.

2. Proyek Karbon Terus Bertambah, Volume Siap Perdagangan Meningkat

Seiring meningkatnya aktivitas di IDXCarbon, jumlah proyek yang siap diperdagangkan juga bertambah. Saat ini, terdapat 7 proyek dengan volume total sebesar 3.178.756 tCO2e yang telah siap untuk dipasarkan. Kehadiran proyek-proyek ini penting dalam menyediakan suplai unit karbon yang berkualitas, sehingga pasar dapat berjalan secara seimbang antara permintaan dan penawaran.

Dengan terus bertambahnya proyek yang terdaftar, BEI menunjukkan kesiapannya dalam mendukung pengembangan ekosistem karbon nasional. Hal ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan kredit karbon yang bisa bersaing secara internasional.

3. Kinerja Perdagangan Terus Tumbuh dari Tahun ke Tahun

Dalam catatan kuartal pertama 2025, IDXCarbon berhasil membukukan volume transaksi sebesar 690.675 tCO2e. Angka ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan total volume perdagangan sepanjang tahun 2024 yang mencapai 413.764 tCO2e. Kenaikan ini tidak hanya menunjukkan pertumbuhan pasar, tetapi juga peningkatan efektivitas dalam pengelolaan dan pengawasan pasar karbon nasional.

Peningkatan volume transaksi ini didukung oleh naiknya jumlah pengguna jasa IDXCarbon yang mencapai 111 entitas, naik 22% dibanding periode sebelumnya. Data ini mengindikasikan bahwa lebih banyak pelaku usaha melihat peluang ekonomi dari mekanisme perdagangan karbon yang juga mendukung agenda keberlanjutan.


4. Menuju Indonesia Sebagai Pusat Perdagangan Karbon Global

Ke depan, IDXCarbon terus berupaya memperluas jangkauan pasar dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam perdagangan karbon di tingkat Asia bahkan dunia. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmat, menyatakan bahwa pihaknya bersama OJK dan kementerian/lembaga terkait sedang membangun ekosistem perdagangan karbon yang lebih solid.

Langkah ini diharapkan mampu menarik lebih banyak investor dan pelaku industri untuk bergabung dalam inisiatif rendah karbon, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi hijau global.

Fenomena Terkini






Trending