Pertamina dan Kategori BBM Bersih: Apa yang Perlu Diketahui

Kuatbaca - Dalam beberapa waktu terakhir, isu mengenai kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia kembali mengemuka, terutama terkait dengan kategori BBM bersih yang dijual oleh Pertamina. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan bahwa Pertamax tidak termasuk dalam kategori BBM bersih karena kandungan sulfurnya yang masih tinggi.
Apa Itu BBM Bersih?
BBM bersih merujuk pada jenis bahan bakar yang memenuhi standar lingkungan yang ketat, khususnya dalam hal kandungan sulfur. Sulfur yang tinggi dapat berdampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat, serta menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan. Oleh karena itu, penting untuk memahami komponen utama yang menentukan kebersihan suatu BBM.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menjelaskan bahwa standar internasional untuk kandungan sulfur di BBM berada pada angka 50 ppm (part per million). Namun, saat ini, Pertamax memiliki kandungan sulfur sebesar 400 ppm, yang membuatnya tidak jauh berbeda dengan Pertalite yang memiliki kandungan sulfur sebesar 500 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa kedua jenis BBM tersebut belum memenuhi standar Euro 4 yang lebih ketat.
Perbandingan Kandungan Sulfur di Berbagai Jenis BBM
Berikut adalah rincian kandungan sulfur dalam berbagai jenis BBM yang dijual oleh Pertamina:
Solar dan Biosolar
Biosolar 48 subsidi: 2.500 ppm
Biosolar 48 nonsubsidi: 2.500 ppm
Dexlite 51: 1.200 ppm
Pertadex 53: 50 ppm
Bensin
Pertalite 90: 500 ppm
Pertamax 92: 400 ppm
Pertamax Green: 50 ppm
Pertamax Turbo: 50 ppm
Dari data di atas, jelas terlihat bahwa hanya beberapa jenis BBM seperti Pertadex, Pertamax Green, dan Pertamax Turbo yang memenuhi standar Euro 4.
Mengapa Sulfur Penting dalam Kualitas BBM?
Sulfur dalam BBM tidak hanya mempengaruhi kualitas bahan bakar itu sendiri, tetapi juga berpengaruh pada teknologi mesin yang digunakan. Mesin modern biasanya dilengkapi dengan teknologi yang dirancang untuk mengurangi emisi gas buang. Namun, jika kandungan sulfur dalam BBM terlalu tinggi, teknologi ini tidak akan berfungsi secara optimal, yang dapat menyebabkan peningkatan polusi udara.
Penting bagi pemerintah dan Pertamina untuk bekerja sama dalam menyediakan BBM yang lebih bersih dan memenuhi standar lingkungan. Upaya ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga mendukung pencapaian target keberlanjutan yang lebih luas. Dengan memperhatikan kualitas BBM, diharapkan Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih hijau.
Sebagai konsumen, penting untuk mengetahui pilihan BBM yang ada di pasar dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat. Dengan memahami kandungan sulfur dan jenis BBM yang tersedia, masyarakat dapat memilih produk yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan kendaraan mereka.