KuatBaca.com -Harga beras, komoditas pokok yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, kini sedang menjadi sorotan. Menurut Presiden Joko Widodo, harga beras di pasaran telah menunjukkan penurunan, meski belum signifikan. Hal ini disampaikan saat beliau berkunjung ke Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.
1. Operasi Pasar dan Distribusi Beras
Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi memberikan gambaran mengenai berbagai langkah yang telah diambil oleh pemerintah untuk menekan harga beras di pasaran. Salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar dan mendistribusikan beras ke berbagai titik penjualan, termasuk ke Pasar Induk Beras Cipinang. Optimisme muncul dari Jokowi, yang berharap dalam waktu dekat ini harga beras akan semakin terkendali.
Pentingnya stabilitas harga beras di pasaran tak bisa dilepaskan dari cadangan beras nasional. Diketahui bahwa saat ini Indonesia memiliki stok beras nasional sebesar 1,6 juta ton. Tidak hanya itu, ada tambahan beras impor sekitar 400.000 ton yang tengah dalam perjalanan. Jumlah tersebut belum termasuk dengan rencana pemerintah untuk menambah cadangan hingga 1 juta ton guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, termasuk dampak dari perubahan cuaca.
Cuaca ekstrem atau yang dikenal dengan super El Nino, disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kenaikan harga beras. Selain itu, fenomena kekeringan yang semakin meluas di berbagai wilayah, bukan hanya di Indonesia, turut berkontribusi terhadap krisis pangan di beberapa negara. Jokowi menekankan bahwa perubahan suhu bumi yang semakin meningkat berdampak pada kesulitan produksi bahan pangan, termasuk beras.
2. Krisis Pangan
Dalam acara Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang diadakan di Indonesia Arena, Jakarta, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa kondisi global saat ini sedang dihadapkan pada krisis pangan. Banyak negara penghasil beras yang biasanya mengekspor, kini menghentikan aktivitasnya. Hal ini tentunya berimbas pada kenaikan harga beras di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Permasalahan harga beras ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga terkait dengan keberlanjutan lingkungan dan perubahan iklim global. Oleh karena itu, diperlukan solusi komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat, agar dapat menjamin ketersediaan beras dan stabilitas harga di tengah tantangan global yang semakin kompleks.(*)