Penghasilan 'Starling Ala Kafe': Dapat Gaji Pokok, Uang Makan & Bagi Hasil Penjualan

Kuatbaca.com - Pedagang kopi keliling yang biasa dikenal sebagai starling kini mulai bertransformasi menjadi lebih profesional dengan menjajakan kopi kekinian ala kafe. Mereka menggunakan sepeda listrik yang telah dimodifikasi dengan gerobak tertutup di bagian depan untuk menarik perhatian pelanggan. Perubahan ini menunjukkan bahwa pedagang kopi keliling tidak hanya berfokus pada penjualan minuman, tetapi juga pada pengalaman yang lebih menyenangkan bagi konsumen.
1. Model Kerja Sama Berbeda
Salah satu pedagang kopi keliling ala kafe, Noval, menjelaskan bahwa setiap brand memiliki model kerja sama yang berbeda. Ada yang memilih model waralaba atau franchise, sementara yang lain bekerja sama dengan brand tertentu tanpa harus mengeluarkan biaya franchise. "Kalau saya sih kerja sama orang (brand), tapi ada juga yang modelnya franchise. Mereka tetap mengambil kopi dari tempat produksi masing-masing," katanya saat ditemui di sekitar Stasiun Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (4/10/2024).
2. Sumber Pendapatan yang Beragam
Karena Noval bekerja di bawah naungan brand kopi tertentu, ia mendapatkan gaji tetap dari pemilik brand, meskipun ia enggan menyebutkan angka pastinya. Selain itu, ia mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 1.000 dari setiap gelas kopi yang terjual. Dengan demikian, Noval memiliki dua sumber pendapatan sebagai "starling modern", yaitu gaji tetap dan bagi hasil dari penjualan kopi.
"Kalau saya kerja sama orang, dapat gaji tetap. Tapi ada tambahan Rp 1.000 per cup. Beda-beda sih setiap brand, ada yang dapat gaji, ada juga yang cuma dapat dari penjualan per cup," terangnya. Ini memberikan motivasi bagi Noval untuk bekerja keras agar dagangannya laris terjual.
3. Tanpa Target Penjualan yang Ketat
Meski Noval tidak mendapatkan target penjualan dari pemilik brand, ia tetap berusaha agar dagangannya laku terjual. "Kalau saya nggak ada target sih, cuma kan dapat tambahan Rp 1.000 per cup. Jadi ya tetap berusaha supaya laku terus, kan saya juga yang ikut untung," tambahnya.
Sementara itu, Anda Susanto, pedagang starling dari brand lain, juga menjelaskan bahwa ia bekerja di bawah brand tertentu dan mendapatkan gaji tetap dari perusahaan. Ia juga memperoleh uang makan sebesar Rp 50.000 per hari, uang absen jika berjualan minimal 26 hari dalam sebulan, dan tambahan Rp 1.000 dari setiap gelas yang terjual.
4. Kewajiban Setoran Harian
Meskipun memiliki berbagai sumber pendapatan, Anda harus memberikan setoran sebesar Rp 700.000 per hari kepada perusahaan pemilik brand. Mengingat harga kopi yang dijual berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 12.000 per gelas, Anda harus menjual lebih dari 80 gelas per hari agar bisa memenuhi setoran tersebut.
"Kita setiap hari ada setoran Rp 700.000. (Kalau penjualan di bawah target setoran?) Ya biasanya dimaklumin sih, namanya jualan kan nggak setiap hari laku. Tapi kalau keseringan ya pasti kena tegur," ungkap Anda.
Transformasi pedagang kopi keliling menjadi starling ala kafe menunjukkan inovasi dalam dunia usaha kopi di Indonesia. Dengan berbagai model kerja sama dan sumber pendapatan yang ditawarkan, pedagang ini tidak hanya berusaha untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan penghasilan yang berasal dari gaji tetap, uang makan, serta bagi hasil penjualan, pedagang kopi keliling kini memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan di industri kopi yang terus berkembang.