Optimis Perang Dagang AS-China Akan Segera Usai, Sinyal Tarif Bisa Turun

18 April 2025 19:48 WIB
1e9de122-d739-4ab3-a8e1-d7e657718238_169.jpeg

Kuatbaca.com - Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China tampaknya akan memasuki babak baru. Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa perang tarif yang selama ini membebani ekonomi global kemungkinan besar akan segera berakhir. Pernyataan ini muncul seiring adanya komunikasi intensif antara kedua negara untuk mencapai kesepakatan dagang yang saling menguntungkan.

1. Trump Ingin Hindari Kenaikan Tarif Lebih Lanjut

Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa tidak ingin menaikkan tarif impor dari China lebih tinggi lagi. Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa tarif yang terlalu tinggi akan berdampak negatif terhadap konsumsi domestik. “Pada titik tertentu, tarif tinggi justru membuat orang enggan untuk berbelanja,” ujar Trump kepada wartawan.

Dengan tarif impor terhadap produk China saat ini berada di level 245%, Trump menilai angka tersebut sudah cukup tinggi dan menjadi batas yang tidak ingin ia lewati.

2. Peluang Penurunan Tarif Mulai Dibuka

Lebih lanjut, Trump menyatakan bahwa penurunan tarif bisa menjadi opsi, terutama jika negosiasi dagang dengan China membuahkan hasil positif. Tujuan utamanya adalah mendorong daya beli masyarakat Amerika dan menciptakan iklim perdagangan yang lebih sehat.

“Saya mungkin ingin menurunkan tarif karena ingin orang berbelanja,” tambahnya, mengisyaratkan bahwa arah kebijakan yang sebelumnya proteksionis kini mulai melunak.

3. China Mulai Bangun Komunikasi Positif

Trump mengakui bahwa pihak China telah membuka komunikasi dengan pemerintah AS sejak pemberlakuan tarif dilakukan. Meskipun belum ada rincian konkret terkait hasil pembicaraan, sinyal diplomasi antara kedua negara dinilai cukup positif.

Namun, Trump belum menyebut secara jelas apakah pembicaraan tersebut melibatkan dirinya langsung dengan Presiden China, Xi Jinping, atau hanya melalui perwakilan resmi kedua negara.

4. Negosiasi Masih di Tahap Awal

Sumber internal menyebutkan bahwa meskipun komunikasi antara AS dan China terus berlangsung, peluang tercapainya kesepakatan besar masih cukup kecil dalam waktu dekat. Perbedaan pandangan fundamental dan kepentingan ekonomi masing-masing negara menjadi kendala utama yang harus dijembatani melalui negosiasi lanjutan.

Trump sendiri tampak berhati-hati dalam memberikan informasi rinci kepada publik, menandakan bahwa proses diplomatik masih dalam tahap sensitif dan belum bisa dipublikasikan secara luas.

5. Dampak Positif Bagi Ekonomi Global

Jika perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia ini benar-benar berakhir, maka dampaknya akan sangat positif bagi perekonomian global. Dunia usaha akan kembali mendapat kepastian, rantai pasok internasional bisa pulih, dan konsumen bisa menikmati harga produk impor yang lebih stabil.

Sejak perang dagang dimulai, banyak sektor industri—mulai dari teknologi, otomotif, hingga pertanian—terkena dampaknya. Penurunan tarif akan membantu memperbaiki harga bahan baku dan produk jadi di pasar internasional, termasuk di Indonesia.

6. Politik dan Ekonomi Saling Berkelindan

Pernyataan Trump terkait kemungkinan berakhirnya perang dagang ini juga tidak bisa dilepaskan dari konteks politik dalam negeri AS. Dengan semakin dekatnya pemilu dan meningkatnya tekanan dari pelaku usaha serta masyarakat, kebijakan dagang yang lebih akomodatif bisa menjadi strategi Trump untuk menggaet dukungan.

Di sisi lain, China juga menghadapi tantangan ekonomi pasca-pandemi dan tengah berupaya mempertahankan pertumbuhan yang stabil, sehingga kesepakatan dagang dengan AS menjadi salah satu opsi strategis untuk menopang ekonomi domestik mereka.

7. Arah Perdagangan Global Mulai Membaik?

Pernyataan Trump menjadi angin segar di tengah kekhawatiran panjang mengenai ketegangan perdagangan AS-China. Meskipun belum ada kesepakatan resmi yang diumumkan, sinyal negosiasi dan peluang penurunan tarif menjadi indikasi bahwa arah kebijakan dagang global mulai bergeser ke arah yang lebih kondusif.

Namun, publik dan pelaku usaha masih harus bersabar menanti hasil konkret dari komunikasi antar kedua negara. Selama belum ada kesepakatan final, ketidakpastian tetap akan membayangi pasar global.

Fenomena Terkini






Trending