Oleh-Oleh Diplomatik Prabowo dari Doha: Qatar Komit Investasi Rp 33 Triliun Bersama Danantara

14 April 2025 09:36 WIB
presiden-prabowo-subianto-firdadetikcom-1744291215133_169.jpeg

Kuatbaca.com - Presiden Prabowo Subianto membawa pulang kabar baik dari kunjungannya ke Doha, Qatar. Dalam pertemuan bilateral dengan Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, Indonesia menerima komitmen investasi besar senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 33,4 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.700 per dolar AS).

Investasi tersebut akan dikucurkan dalam bentuk kerja sama strategis melalui pembentukan dana bersama dengan lembaga investasi nasional Indonesia, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

1. Investasi Jumbo untuk Kemitraan Jangka Panjang

Dalam konferensi pers usai pertemuan pada Minggu (13/4/2025) di Istana Amiri Diwan, Doha, Prabowo mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Emir Qatar berlangsung sangat produktif dan penuh semangat kerja sama.

“Beliau (Emir Qatar) sangat antusias. Kami sepakat meningkatkan kerja sama, termasuk pembentukan dana bersama antara Qatar dan Danantara sebesar 2 miliar dolar AS,” ujar Prabowo.

Meski belum disebutkan secara spesifik proyek apa yang akan dibiayai dari investasi jumbo ini, Prabowo menegaskan bahwa tindak lanjut konkret akan dilakukan segera. Hal ini menunjukkan adanya sinyal positif terhadap penguatan hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Qatar.

2. Fokus Lewat Danantara, Bukan Sekadar Investasi Biasa

Pilihannya pada Danantara sebagai mitra dalam pengelolaan investasi menandakan bahwa kerja sama ini tidak bersifat konvensional. Danantara, yang baru dibentuk sebagai kendaraan investasi strategis milik negara, diharapkan menjadi jembatan antara Indonesia dan mitra global dalam membiayai proyek-proyek berkelanjutan dan bernilai jangka panjang.

Keikutsertaan Danantara menunjukkan bahwa Qatar tak hanya tertarik berinvestasi, tetapi juga ingin ikut serta dalam mendukung visi pembangunan jangka panjang Indonesia melalui instrumen yang transparan, profesional, dan berorientasi masa depan.

3. Penandatanganan MoU: Indonesia–Qatar Semakin Mesra

Kunjungan ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bertajuk “Memorandum Saling Pengertian tentang Dialog Strategis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar.”

Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani. MoU ini merupakan tonggak penting dalam memperkuat fondasi kerja sama bilateral melalui Dialog Strategis tahunan antara kedua negara.

4. Lebih dari Ekonomi: Kerja Sama Multisektor

Kerja sama Indonesia-Qatar tak hanya terbatas pada investasi. Dialog Strategis yang dibentuk melalui MoU akan mencakup berbagai bidang penting, antara lain:

  • Politik dan keamanan
  • Isu kawasan dan internasional
  • Pertahanan dan militer
  • Energi dan ketahanan pangan
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Kesehatan, olahraga, dan kepemudaan
  • Pariwisata
  • Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Adanya Senior Officials Meeting (SOM) dan pembentukan Ad Hoc Working Group turut mendukung pelaksanaan program kerja nyata dari kesepakatan tersebut.

5. Qatar sebagai Mitra Strategis Baru Indonesia

Qatar merupakan salah satu negara Teluk dengan kekuatan finansial luar biasa berkat cadangan gas alam dan investasinya yang tersebar di seluruh dunia. Komitmen negara kaya tersebut untuk menanamkan dana hingga Rp 33 triliun di Indonesia menjadi bukti kepercayaan terhadap stabilitas politik dan iklim investasi Indonesia di era kepemimpinan Prabowo.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendiversifikasi mitra investasi luar negeri, tidak hanya bergantung pada China, Jepang, atau Eropa, tetapi juga membuka jalur baru ke kawasan Timur Tengah.

Diplomasi Ekonomi yang Membawa Hasil Nyata

Kunjungan Prabowo ke Qatar menghasilkan lebih dari sekadar pertemuan simbolik. Komitmen investasi senilai Rp 33,4 triliun melalui Danantara adalah bukti nyata dari keberhasilan diplomasi ekonomi yang berorientasi pada kerja sama jangka panjang dan saling menguntungkan.

Kini, publik menanti bagaimana realisasi kerja sama ini diterjemahkan dalam proyek-proyek konkret yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Fenomena Terkini






Trending