Kuatbaca.com - Hari ini, Selasa 20 Mei 2025, ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah di Indonesia menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta. Aksi ini bukan hanya berlangsung dalam bentuk unjuk rasa di jalanan, tetapi juga dalam bentuk mogok kerja serentak yang dilakukan dengan cara mematikan aplikasi mitra pengemudi, sehingga menonaktifkan layanan transportasi, pengantaran makanan, serta pengiriman barang selama satu hari penuh.
Aksi ini diinisiasi oleh organisasi pengemudi ojol, yang menyuarakan tuntutan kepada pemerintah dan perusahaan aplikasi agar segera mengambil langkah nyata atas ketimpangan regulasi dan sistem kerja yang dianggap merugikan para driver sejak beberapa tahun terakhir. Mogok nasional ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.
1. Pelanggan Masih Bisa Mendapatkan Layanan? Ini Faktanya di Lapangan
Meski diumumkan bahwa layanan ojol akan lumpuh total selama aksi berlangsung, kenyataannya tidak semua pengemudi memilih untuk ikut serta dalam aksi ini. Beberapa pelanggan di Jakarta masih bisa melakukan pemesanan layanan ojek online seperti biasa. Misalnya, saat dicoba memesan layanan transportasi dari Stasiun Tanah Abang menuju Kementerian Perhubungan, aplikasi Gojek tetap menunjukkan pengemudi yang tersedia dan pesanan bahkan diterima dalam hitungan detik.
Pengemudi yang menjemput pun terlihat tetap menjalankan layanan seperti hari-hari biasa, meski tanpa mengenakan atribut resmi dari perusahaan aplikasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan pribadi mereka dan menghindari ketegangan dengan rekan sejawat yang melakukan aksi demonstrasi. Ini menunjukkan bahwa meskipun skala aksi cukup besar, masih ada pengemudi yang tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Kekhawatiran Pengemudi yang Tetap Bekerja
Banyak pengemudi yang memilih tidak menggunakan atribut resmi seperti jaket atau helm aplikasi hari ini. Hal ini didasari oleh kekhawatiran akan adanya intimidasi atau tekanan sosial dari komunitas pengemudi lain yang memilih turun ke jalan. Beberapa pengemudi mengakui bahwa mereka merasa waswas, namun tetap menjalankan tugas karena tuntutan ekonomi yang mendesak.
Salah satu pengemudi layanan pesan-antar makanan bahkan menyatakan dirinya merasa "deg-degan" ketika menerima pesanan di sekitar area demonstrasi. Meski begitu, ia tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai mitra aplikasi, dengan harapan tidak terjadi konflik atau salah paham di antara sesama driver.
3. Titik-Titik Konsentrasi Massa Demo
Demonstrasi ini dipusatkan di lima lokasi strategis di Jakarta, yaitu Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, gedung DPR RI, kantor-kantor pusat perusahaan aplikasi, serta titik-titik komunitas pengemudi. Aksi ini diperkirakan melibatkan lebih dari 25 ribu pengemudi roda dua dan roda empat yang berasal dari Jabodetabek, Pulau Jawa, serta beberapa daerah di Sumatera.
Massa aksi sudah mulai berkumpul sejak pagi hari dan direncanakan memulai unjuk rasa secara serentak pada pukul 13.00 WIB. Tuntutan utama mereka adalah agar pemerintah tegas terhadap pelanggaran regulasi yang dilakukan perusahaan aplikasi serta meminta perbaikan sistem kemitraan agar lebih adil dan berkeadilan bagi para pengemudi.
4. Tuntutan Pengemudi dan Harapan Terhadap Pemerintah
Aksi besar ini merupakan puncak dari kekecewaan para pengemudi ojol terhadap berbagai kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada mereka. Sejak 2022, para pengemudi telah berulang kali menyuarakan keluhan mengenai pendapatan yang tidak seimbang dengan beban kerja, algoritma aplikasi yang tidak transparan, serta biaya operasional yang terus meningkat.
Mereka berharap melalui aksi ini, pemerintah dapat turun tangan lebih serius dalam mengatur industri transportasi berbasis aplikasi, termasuk memperjelas status kerja pengemudi, sistem bagi hasil yang lebih manusiawi, dan perlindungan hukum terhadap mitra driver. Selain itu, para pengemudi juga menuntut keterlibatan mereka dalam setiap perumusan kebijakan yang berkaitan langsung dengan pekerjaan mereka.