10 Negara Termiskin di Dunia: Tantangan Ekonomi dan Harapan Masa Depan

29 January 2025 15:32 WIB
horor-serangan-pemberontak-di-kongo-ribuan-orang-mengungsi-4_169.jpeg

Kuatbaca.com - Meskipun dunia terus berkembang, masih ada negara-negara yang menghadapi tantangan besar dalam kemiskinan, konflik, dan keterbatasan infrastruktur. Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan Paritas Daya Beli (PPP), berikut adalah daftar 10 negara termiskin di dunia pada tahun 2025, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).

Kemiskinan di negara-negara ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk konflik bersenjata, ketidakstabilan politik, keterbatasan sumber daya alam, serta infrastruktur yang minim. Berikut adalah negara-negara dengan ekonomi paling lemah di dunia.

1. Sudan Selatan

  • PDB: US$ 29,99 miliar
  • Populasi: 11,2 juta jiwa

Sebagai negara termuda di dunia, Sudan Selatan meraih kemerdekaan dari Sudan pada 2011. Namun, konflik bersenjata yang berkepanjangan, ketidakstabilan politik, serta infrastruktur yang buruk membuat negara ini masih terjebak dalam kemiskinan. Mayoritas penduduk bergantung pada pertanian tradisional, namun sering terganggu oleh kekerasan dan bencana alam.

2. Burundi

  • PDB: US$ 2,15 miliar
  • Populasi: 13,4 juta jiwa

Burundi, sebuah negara kecil yang terkurung daratan di Afrika Timur, menghadapi ketidakstabilan politik dan konflik internal. Lebih dari 80% populasi hidup dari pertanian subsisten, menjadikannya rentan terhadap kerawanan pangan. Infrastruktur yang minim dan pertumbuhan populasi yang cepat semakin memperburuk kondisi sosial-ekonomi negara ini.

3. Republik Afrika Tengah (CAR)

  • PDB: US$ 3,03 miliar
  • Populasi: 5,8 juta jiwa

Negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam seperti emas, uranium, minyak, dan berlian. Namun, konflik bersenjata, pemerintahan yang lemah, dan infrastruktur yang buruk membuat masyarakatnya tetap hidup dalam kemiskinan. Harga barang yang meningkat akibat perang di Ukraina, serta siklus banjir dan kekeringan memperparah situasi ekonomi CAR.

4. Malawi

  • PDB: US$ 10,78 miliar
  • Populasi: 21,3 juta jiwa

Terletak di Afrika Tenggara, Malawi terkenal dengan pemandangan alam yang indah, tetapi perekonomiannya sangat bergantung pada pertanian tadah hujan. Fluktuasi harga komoditas dan perubahan iklim membuat negara ini mengalami krisis pangan yang berulang. Kurangnya diversifikasi ekonomi juga membuat negara ini sulit keluar dari kemiskinan.

5. Mozambik

  • PDB: US$ 24,55 miliar
  • Populasi: 34,4 juta jiwa

Sebagai bekas koloni Portugis yang kaya sumber daya alam, Mozambik masih bergulat dengan kemiskinan ekstrem. Bencana alam, wabah penyakit, dan ketimpangan ekonomi menjadi tantangan utama. Konflik dengan kelompok pemberontak di utara juga semakin menghambat pertumbuhan ekonomi negara ini.

6. Somalia

  • PDB: US$ 13,89 miliar
  • Populasi: 19 juta jiwa

Somalia telah mengalami perang saudara selama lebih dari 30 tahun, yang menghancurkan sistem pemerintahan dan perekonomiannya. Ekonomi informal berbasis peternakan dan kiriman uang dari diaspora Somalia menjadi tulang punggung negara ini. Infrastruktur yang minim dan ancaman kelompok militan terus menghambat pemulihan ekonomi.

7. Republik Demokratik Kongo (DRC)

  • PDB: US$ 79,24 miliar
  • Populasi: 104,3 juta jiwa

Meskipun memiliki cadangan kobalt dan tembaga terbesar di dunia, sebagian besar penduduk DRC hidup di bawah garis kemiskinan. Konflik internal, kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta malnutrisi yang tinggi menjadikan negara ini salah satu yang termiskin di dunia.

8. Liberia

  • PDB: US$ 5,05 miliar
  • Populasi: 5,4 juta jiwa

Liberia menghadapi kemiskinan akibat konflik bersenjata yang berkepanjangan serta wabah Ebola yang menghancurkan perekonomiannya. Infrastruktur yang buruk dan migrasi paksa menghambat pertumbuhan sektor pertanian, membuat kerawanan pangan tetap menjadi masalah utama di negara ini.

9. Yaman

  • PDB: US$ 16,22 miliar
  • Populasi: 35 juta jiwa

Perang saudara yang telah berlangsung bertahun-tahun menyebabkan kehancuran ekonomi Yaman. Jutaan warga mengungsi, infrastruktur hancur, dan sektor pertanian terganggu. Bantuan kemanusiaan dari PBB menjadi sumber kehidupan bagi jutaan rakyat Yaman, karena makanan, air bersih, dan obat-obatan sulit didapat.

10. Madagaskar

  • PDB: US$ 18,1 miliar
  • Populasi: 25,6 juta jiwa

Sejak merdeka dari Prancis pada 1960, Madagaskar mengalami ketidakstabilan politik dan kudeta militer yang berkepanjangan. Negara ini memiliki potensi besar dalam pertambangan dan pariwisata, tetapi pengelolaan sumber daya yang buruk dan campur tangan eksternal membuat pertumbuhan ekonomi tetap lambat.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Kemiskinan?

Meskipun setiap negara memiliki tantangan uniknya sendiri, beberapa faktor yang dapat membantu mengurangi kemiskinan di negara-negara ini antara lain:

  1. Investasi Infrastruktur: Pembangunan jalan, listrik, dan air bersih dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat.
  2. Stabilitas Politik & Keamanan: Konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik harus dikendalikan agar negara dapat berkembang.
  3. Diversifikasi Ekonomi: Negara tidak bisa hanya bergantung pada pertanian atau sumber daya alam; industri dan teknologi juga harus dikembangkan.
  4. Peningkatan Akses Pendidikan: Pendidikan yang lebih baik akan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan membantu menciptakan lapangan kerja.
  5. Bantuan Internasional yang Tepat Sasaran: Bantuan dari PBB, IMF, dan lembaga donor harus difokuskan pada pembangunan jangka panjang, bukan hanya bantuan darurat.

Tantangan ini memang berat, tetapi dengan upaya yang tepat, negara-negara ini masih memiliki peluang untuk keluar dari kemiskinan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Fenomena Terkini






Trending