Microsoft Akan PHK 9.000 Karyawan, Terbesar dalam Dua Tahun Terakhir

Microsoft mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 9.000 karyawannya dalam waktu dekat. Angka ini menjadi yang terbesar sejak 2023, ketika raksasa teknologi tersebut melakukan PHK terhadap 10.000 pegawai.

Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh juru bicara perusahaan. Ia menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi penyesuaian organisasi untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.

“Kami terus melakukan penyesuaian organisasi demi memposisikan perusahaan dan tim kami agar tetap kompetitif dan sukses di tengah persaingan pasar yang dinamis,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip dari CNN, Kamis (3/7/2025).

Transformasi Digital dan AI Jadi Salah Satu Pemicu PHK

Salah satu faktor utama di balik gelombang PHK ini diyakini terkait dengan peningkatan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai lini operasional perusahaan. Microsoft, seperti banyak perusahaan teknologi besar lainnya, secara bertahap mulai mengganti beberapa peran tradisional dengan sistem berbasis AI demi efisiensi.

CEO Microsoft, Satya Nadella, sebelumnya menyampaikan bahwa antara 20% hingga 30% dari total kode perangkat lunak perusahaan kini dihasilkan oleh AI. Microsoft juga telah menginvestasikan dana miliaran dolar untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan sebagai bagian dari arah bisnis masa depan mereka.

Bukan PHK Pertama Tahun Ini

Langkah PHK ini bukan yang pertama dilakukan Microsoft sepanjang tahun 2025. Pada Mei lalu, perusahaan juga telah memangkas sekitar 7.000 karyawan, setara dengan 3% dari total tenaga kerja globalnya.

Microsoft bukan satu-satunya pemain besar di sektor teknologi yang melakukan pengurangan karyawan. Perusahaan lain seperti Meta, Bumble, hingga Amazon juga telah menempuh langkah serupa. CEO Amazon, Andy Jassy, bahkan telah menyampaikan bahwa pemanfaatan AI kemungkinan besar akan mempercepat pengurangan jumlah pegawai di masa mendatang.