Menjaga Asa Energi: Pemerintah Genjot Eksplorasi Migas untuk Tangkal Krisis

24 April 2025 18:36 WIB
ilustrasi-pengeboran-migas_169.jpeg

Kuatbaca - Di tengah dinamika global yang tak menentu, Indonesia terus berupaya memperkuat ketahanan energinya. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini menggencarkan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) sebagai salah satu strategi menghadapi potensi krisis energi di masa depan.

Menawarkan Skema Menarik untuk Investor

Untuk menarik minat para investor, pemerintah memberikan fleksibilitas dalam kontrak kerja sama dengan skema cost recovery. Skema ini memungkinkan kontraktor mendapatkan penggantian biaya eksplorasi, yang diharapkan dapat menstimulasi gairah investasi di sektor hulu migas. Langkah ini menjadi bagian penting dalam memastikan pasokan energi nasional tetap aman di tengah menurunnya cadangan migas dari sumur-sumur tua.

Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas dari Ditjen Migas, Yulianto, menyebut bahwa sektor ini masih menarik bagi investor asing maupun domestik. Hal ini terlihat dari adanya 24 joint study aktif yang kini tengah dilakukan, menunjukkan bahwa potensi migas Indonesia masih sangat dilirik dunia.

Dalam jangka pendek hingga menengah, Indonesia masih sangat bergantung pada energi berbasis fosil. Oleh karena itu, eksplorasi menjadi kunci. Tidak hanya demi kemandirian energi, tetapi juga untuk menghindari ketergantungan impor yang berisiko membebani neraca perdagangan negara.

Yulianto menekankan bahwa dengan kekayaan alam yang dimiliki, Indonesia seharusnya bisa lebih optimistis dalam menghadapi masa depan energi. Namun optimisme ini tak akan bermakna jika tidak diiringi dengan tindakan konkret, seperti peningkatan eksplorasi di wilayah-wilayah yang belum tergarap.

65 Cekungan Masih "Perawan"

Dari 128 cekungan migas yang ada di Indonesia, sekitar 65 di antaranya belum tersentuh aktivitas eksplorasi sama sekali. Padahal, banyak dari cekungan ini diyakini menyimpan cadangan hidrokarbon yang melimpah. Inilah yang kini menjadi sasaran program eksplorasi agresif yang tengah dirancang.

SKK Migas bahkan telah menyiapkan anggaran hingga 300 juta dolar AS untuk membiayai kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka. Dana besar ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mencari sumber daya baru yang dapat menopang kebutuhan energi nasional dalam jangka panjang.

Namun eksplorasi migas bukan tanpa tantangan. Banyak wilayah yang menyimpan potensi besar justru berada di area terpencil, laut dalam, atau lokasi dengan medan geografis yang menantang. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu menyesuaikan pendekatan—terutama dalam hal insentif.

Pemberian insentif fiskal yang lebih besar bagi kontraktor di wilayah berisiko tinggi menjadi salah satu usulan yang disampaikan Kepala Divisi Prospektivitas Migas SKK Migas, Asnidar. Menurutnya, fleksibilitas kebijakan sangat penting untuk mendorong masuknya investasi, terutama di area yang memerlukan biaya eksplorasi tinggi.

Peluang Emas bagi Pemain Energi Global

Salah satu pemain global yang aktif di sektor migas Indonesia, PETRONAS, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan energi di tanah air. Senior Manager Exploration PETRONAS Indonesia, Ruszaidi B Kahar, menilai Indonesia masih menyimpan potensi besar untuk menjadi salah satu pusat energi di Asia.

Letak geografis strategis dan ketersediaan sumber daya alam menjadikan Indonesia magnet bagi para investor. Namun, lanjut Ruszaidi, pemerintah juga perlu menjaga stabilitas iklim investasi, mulai dari regulasi yang konsisten, kepastian hukum, hingga kemudahan perizinan.

Dari sisi pelaku industri, fleksibilitas dalam skema fiskal menjadi tuntutan yang tidak bisa dihindari. Menyesuaikan insentif dengan karakteristik wilayah kerja—baik yang berisiko rendah, menengah, hingga tinggi—akan memperbesar peluang suksesnya eksplorasi.

Pemerintah dan pelaku industri harus bersinergi dalam menjadikan sektor migas sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional. Krisis energi global bisa saja terjadi kapan saja, tetapi dengan persiapan matang, Indonesia punya peluang besar untuk tidak hanya bertahan, tapi juga menjadi pemimpin di kawasan.

Fenomena Terkini






Trending