Kuatbaca.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengajukan permohonan kepada Kementerian Keuangan agar segera membuka blokir anggaran sebesar Rp 2 triliun. Dana tersebut diperuntukkan bagi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, sebuah program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di berbagai daerah Indonesia. Proses pembukaan anggaran ini kini tengah berjalan, di bawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
1. Lokasi Kampung Nelayan Merah Putih Tersebar di Berbagai Daerah
Program Kampung Nelayan Merah Putih direncanakan dibangun secara merata di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki potensi kelautan dan perikanan tinggi. Beberapa lokasi prioritas antara lain adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), Batam, Sulawesi Selatan, hingga Lampung. Pemilihan lokasi mempertimbangkan keberadaan nelayan dan pembudidaya ikan sebagai mayoritas penduduk, dengan lahan yang siap digunakan untuk fasilitas produksi.
2. Target Pembangunan 100 Kampung Nelayan pada Tahun 2025
Dalam tahap awal pelaksanaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih sepanjang tahun 2025. Lokasi yang dipilih harus memenuhi sejumlah kriteria penting, seperti memiliki penduduk mayoritas berprofesi sebagai nelayan atau pembudidaya ikan lebih dari 80 persen, luas lahan minimal satu hektare yang clear and clean, serta potensi sumber daya ikan dan wisata bahari yang dapat dikembangkan secara optimal. Selain itu, setiap kampung akan terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih guna mendukung aktivitas ekonomi lokal.
3. Proposal dari Daerah Masih Terus Diterima dan Proses Seleksi Transparan
Kementerian Kelautan dan Perikanan secara aktif membuka kesempatan bagi pemerintah daerah untuk mengajukan proposal pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih. Hingga akhir Mei 2025, banyak daerah sudah mengirimkan proposal yang akan diverifikasi dan dipilih secara transparan. Program ini memang dirancang agar dapat diakses oleh seluruh pemerintah daerah yang memenuhi syarat, sehingga distribusi pembangunan bisa merata di seluruh penjuru nusantara.
4. Fasilitas Lengkap Akan Dibangun di Setiap Kampung Nelayan
Pada lokasi terpilih, KKP akan membangun berbagai fasilitas penunjang guna memperkuat aktivitas produksi dan perekonomian masyarakat nelayan. Fasilitas tersebut meliputi dermaga untuk kapal nelayan, gudang pendingin (cold storage), balai pelatihan, pabrik es, sentra kuliner hasil laut, menara pandang untuk pengawasan, docking kapal, tempat pelelangan ikan, hingga sistem drainase dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Di samping itu, akan didirikan pula gedung perkantoran sebagai pusat kegiatan administrasi dan pengelolaan kampung nelayan.
Menurut Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Trian Yunanda, program ini bertujuan melanjutkan keberhasilan transformasi kampung nelayan seperti yang sudah dilakukan di Biak, Papua. Kampung Nelayan Merah Putih diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan koperasi, sekaligus menjadi tulang punggung dalam mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir.