Kepala Badan Gizi Nasional Jelaskan Kebijakan Program Makan Bergizi Gratis Saat Libur Sekolah

1 July 2025 13:50 WIB
kepala-bgn-dadan-hindayana-maulanidetikcom-1748274979222_169.jpeg

Kuatbaca.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memberikan penjelasan terkait mekanisme pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur sekolah. Program yang selama ini berfokus pada pemenuhan gizi anak sekolah diharapkan tetap berjalan dengan baik, namun ada penyesuaian khusus saat siswa tidak aktif bersekolah.

Menurut Dadan, keberlangsungan MBG sangat bergantung pada kehadiran siswa di sekolah. “Kalau ada anak yang masih bersedia datang ke sekolah, kami tetap memberikan layanan MBG dengan cara yang disesuaikan,” ungkap Dadan saat diwawancarai pada Selasa, 1 Juli 2025.

1. Mekanisme Pemberian Makanan Saat Libur: Fresh Food dan Makanan Siap Santap Dua Hari

Dalam kondisi sekolah libur, Dadan menjelaskan bahwa program MBG menyiapkan dua jenis makanan bagi anak yang masih datang. Pertama, saat siswa hadir di sekolah, mereka menerima makanan segar (fresh food) yang sehat dan bergizi. Kemudian, saat pulang, siswa akan diberikan makanan siap santap yang tahan hingga dua hari ke depan.

Makanan siap santap ini meliputi telur rebus, susu, kacang-kacangan, serta roti atau kue kering yang sudah difortifikasi nutrisi. Menurut Dadan, pilihan makanan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi harian tetapi juga praktis dibawa pulang dan dikonsumsi secara aman selama dua hari. “Ini supaya anak tetap mendapatkan asupan gizi meskipun mereka tidak datang tiap hari selama masa libur,” tambahnya.

2. Program MBG Akan Libur Sementara Jika Siswa Tidak Hadir di Sekolah

Namun, Dadan juga menegaskan bahwa jika tidak ada siswa yang datang ke sekolah selama masa libur, maka program MBG harus dihentikan sementara waktu. Hal ini menjadi langkah efisiensi agar sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal ketika sekolah kembali aktif.

“Jika tidak ada anak yang bersedia datang ke sekolah, maka program MBG kami liburkan sementara sampai masa sekolah aktif kembali,” jelasnya tegas. Dengan demikian, pelaksanaan MBG sangat bergantung pada tingkat kehadiran siswa, sehingga pengaturan ini menjadi solusi terbaik untuk menghadapi periode libur panjang.

3. Pelayanan MBG untuk Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita Tetap Berjalan

Meski ada pembatasan untuk anak sekolah selama libur, Kepala BGN memastikan bahwa program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita tetap berjalan tanpa gangguan. Kelompok rentan ini menjadi prioritas utama dalam program gizi nasional sehingga pelayanannya tidak terhenti.

Dadan menggarisbawahi bahwa pelayanan khusus bagi ibu dan balita tetap berlangsung sesuai jadwal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kelompok ini memperoleh asupan gizi yang cukup guna mendukung kesehatan ibu dan pertumbuhan anak secara optimal. “Untuk ibu hamil, ibu menyusui, serta anak balita, pelayanan MBG kami pastikan tetap berlangsung tanpa ada jeda,” tegasnya.

4. Komitmen Badan Gizi Nasional dalam Mendukung Ketahanan Gizi Anak Indonesia

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Badan Gizi Nasional dalam memperbaiki kualitas gizi anak-anak Indonesia. Dengan pola pemberian makanan yang seimbang dan bergizi, diharapkan dapat mencegah masalah gizi buruk yang masih terjadi di beberapa daerah.

Dadan menekankan pentingnya kesinambungan program ini terutama di masa sekolah agar anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup demi menunjang tumbuh kembangnya. Meski ada kendala saat masa libur, penyesuaian dilakukan dengan cermat agar manfaat program tetap dirasakan.

“Kami terus berupaya agar program MBG berjalan optimal, baik saat sekolah aktif maupun libur, dengan tetap memperhatikan kondisi lapangan dan kebutuhan penerima manfaat,” ujarnya.

Keberhasilan program Makan Bergizi Gratis sangat bergantung pada partisipasi dan dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, hingga orang tua dan masyarakat luas. Dadan berharap seluruh elemen dapat bersinergi untuk memastikan bahwa anak-anak tetap menerima asupan gizi yang layak, meskipun dalam situasi libur sekolah.

Dengan semangat gotong royong, BGN percaya bahwa upaya peningkatan kualitas gizi akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi generasi penerus bangsa. “Kita semua harus berperan aktif menjaga keberlanjutan program ini agar anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas,” pungkas Dadan.

Fenomena Terkini






Trending