Kemnaker Percepat Transformasi Ketenagakerjaan dengan Lima Program Prioritas

22 June 2025 12:42 WIB
kemnaker-1750555009162_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mempercepat transformasi dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Transformasi ini penting mengingat tantangan besar yang tengah dihadapi, mulai dari dominasi sektor informal, tingginya angka pengangguran khususnya di kalangan pemuda, serta rendahnya kesiapan tenaga kerja dalam menghadapi era digital dan ekonomi hijau.

Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, menjelaskan bahwa dari total 153 juta angkatan kerja Indonesia, lebih dari separuhnya masih berada di sektor informal. Selain itu, mayoritas tenaga kerja hanya memiliki pendidikan hingga tingkat SMA dan belum menguasai keterampilan yang dibutuhkan oleh industri modern. Hal ini menjadi PR besar bagi Kemnaker untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang adaptif dan berdaya saing.

1. Lima Program Utama Kemnaker untuk Percepatan Transformasi

Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, Kemnaker meluncurkan lima program prioritas yang difokuskan pada penguatan kompetensi, inklusivitas, dan produktivitas tenaga kerja. Program-program ini dirancang untuk menghadirkan solusi nyata bagi persoalan yang selama ini menghambat perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia.

Salah satu program utama adalah pelaksanaan program pemagangan nasional berbasis pelatihan proyek (project-based learning) secara masif dan hybrid. Program ini menggabungkan pelatihan teknis, soft skills, bahasa asing, dan kewirausahaan, sehingga mampu membekali peserta dengan kemampuan lengkap untuk siap terjun ke dunia kerja dan industri.

2. Pemberdayaan Melalui Balai Latihan Kerja dan Lembaga Pelatihan Swasta

Program pemagangan nasional ini dijalankan melalui 303 Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah dan lebih dari 2.400 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah institusi pelatihan yang luas, program ini mampu menjangkau berbagai wilayah serta beragam segmen masyarakat.

Menurut Sunardi, program pelatihan ini menjadi kunci agar angkatan kerja dapat memenuhi kebutuhan industri yang terus berubah dan menuntut keterampilan tinggi. Pelatihan yang diberikan tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis saja, tapi juga pada pengembangan karakter dan jiwa wirausaha agar tenaga kerja dapat mandiri dan kreatif.

3. Penguatan Sistem Informasi dan Peningkatan Produktivitas Nasional

Selain pelatihan, Kemnaker juga memperkuat sistem informasi pasar kerja melalui platform SIAPkerja. Platform ini menyediakan data real-time dan terintegrasi tentang lowongan pekerjaan, pelatihan, sertifikasi profesi, serta profil pencari kerja. Dengan adanya SIAPkerja, proses pencarian kerja dan penempatan tenaga kerja diharapkan menjadi lebih efektif dan efisien.

Kemnaker juga menggalakkan gerakan nasional peningkatan produktivitas yang menyentuh berbagai sektor, mulai dari industri, pendidikan, hingga pemerintahan. Kegiatan ini meliputi sertifikasi produktivitas, pengembangan pusat produktivitas, edukasi budaya kerja produktif, serta intervensi langsung kepada ribuan perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja dan daya saing secara berkelanjutan.

4. Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Transformasi Berkelanjutan

Transformasi ketenagakerjaan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemnaker. Oleh karena itu, kementerian ini mengintensifkan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Keuangan, BKPM, BPS, Bank Indonesia, dan BPJS Ketenagakerjaan. Bersama-sama, mereka membangun dashboard strategis yang dapat menyinergikan kebijakan dan memantau potensi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara dini.

Dalam bidang regulasi, Kemnaker juga aktif menjalin kolaborasi dengan dunia usaha, serikat pekerja, asosiasi profesi, dan institusi pendidikan vokasi. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat pelatihan, memberikan perlindungan lebih baik bagi pekerja, serta memastikan integrasi kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri modern.

Sunardi menegaskan, "Transformasi ketenagakerjaan hanya akan berhasil jika dilakukan secara kolaboratif. Kemnaker berkomitmen menjadi penggerak utama, tetapi keberhasilan hanya bisa diraih jika seluruh pemangku kepentingan terlibat aktif."

Fenomena Terkini






Trending