Kemacetan Parah Menuju Pelabuhan Tanjung Priok: Ini Penyebab dan Solusinya

Kuatbaca.com - Kemacetan parah yang terjadi di sejumlah ruas jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam beberapa hari terakhir ternyata disebabkan oleh lonjakan aktivitas bongkar muat peti kemas. Peningkatan signifikan ini terjadi khususnya di terminal NPCT1 (New Priok Container Terminal One), yang mencatat peningkatan volume truk hingga hampir dua kali lipat dari kondisi normal.
Chandra Irawan, Senior Manager Komersial Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, menjelaskan bahwa biasanya jumlah truk yang masuk ke NPCT1 berkisar di bawah 2.500 unit per hari. Namun, dalam beberapa hari terakhir angka tersebut melonjak menjadi lebih dari 4.000 truk per hari. Kondisi ini membuat arus lalu lintas di jalur seperti Jalan Yos Sudarso hingga Tol Wiyoto Wiyono menjadi padat dan tersendat.
1. Sistem Operasional Berjalan Normal Meski Volume Tinggi
Meskipun mengalami peningkatan signifikan dalam volume logistik, Pelindo memastikan bahwa sistem operasional baik di terminal maupun di pintu masuk pelabuhan tetap berjalan normal. Tidak ada gangguan sistem baik pada gate pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok yang menjadi penyebab kemacetan. Kegiatan bongkar muat kapal juga dipastikan berlangsung lancar.
Peningkatan aktivitas ini lebih dipicu oleh konsentrasi proses receiving delivery yang terjadi secara bersamaan. Banyak perusahaan logistik yang mempercepat pengiriman dan pengambilan barang menjelang libur panjang akhir pekan, yang berlangsung sejak Jumat (18/4) hingga Minggu (20/4).
2. Pelindo Sampaikan Permohonan Maaf dan Langkah Penanganan
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat dan para pengguna jalan akibat kemacetan ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kelancaran layanan dan mengantisipasi lonjakan arus logistik.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pelindo bersama pihak Otoritas Pelabuhan, kepolisian, serta operator terminal mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurai kemacetan. Beberapa di antaranya adalah memaksimalkan pemanfaatan area buffer, penyediaan lapangan sebagai kantong parkir, dan pengalihan arus truk melalui gate alternatif seperti Pos 9.
3. Dukungan Kepolisian dan Koordinasi Antar Instansi
Kepolisian Resor Jakarta Utara dan Kepolisian Pelabuhan turut serta dalam upaya percepatan penguraian kemacetan. Koordinasi lintas instansi ini menjadi kunci dalam memastikan kelancaran lalu lintas, sekaligus menjamin proses logistik tidak terganggu terlalu lama.
Selain itu, Pelindo juga memberikan bantuan logistik berupa makanan dan minuman kepada para sopir truk yang terjebak antrean panjang. Bantuan ini ditujukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pengemudi selama proses penguraian kemacetan berlangsung.
4. Rencana Jangka Panjang: Atur Gate Pass dan Buffer Maksimal
Takwim Masuku, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, menegaskan pentingnya pengaturan jumlah gate pass harian agar lonjakan truk tidak terjadi secara mendadak. Ia juga mendorong para operator terminal untuk memaksimalkan kapasitas buffer area dan meningkatkan efisiensi pelayanan receiving delivery.
Langkah preventif seperti ini diharapkan mampu mengurangi potensi kemacetan serupa di masa mendatang, terutama ketika mendekati periode libur panjang atau lonjakan musiman aktivitas ekspor-impor.