Kawasan Rebana Jadi Motor Ekonomi Jawa Barat, Sinkronisasi Kebijakan Jadi Kunci Sukses

17 May 2025 14:59 WIB
peta-kawasan-industri-rebana-di-jabar_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kawasan Rebana di Provinsi Jawa Barat kini menjelma sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru yang paling menjanjikan di Indonesia. Dengan laju investasi yang terus meningkat dan dukungan infrastruktur yang berkembang pesat, kawasan ini siap menjadi jantung ekonomi Jawa Barat. Namun, di balik pesatnya perkembangan, tantangan sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

1. Potensi Besar Kawasan Rebana sebagai Zona Ekonomi Strategis

Kawasan Rebana merupakan wilayah metropolitan yang mencakup tujuh kabupaten/kota: Kota Cirebon, Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, dan kembali Kota Cirebon sebagai pusat aktivitas. Berdasarkan data kuartal pertama 2024, kawasan ini mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8%, dengan nilai investasi menembus Rp 15,4 triliun.

Pemerintah telah menetapkan kawasan ini sebagai proyek strategis nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021, yang menjadi landasan hukum percepatan pembangunan kawasan. Tercatat sebanyak 81 proyek telah masuk dalam daftar pengembangan, mencakup sektor infrastruktur, transportasi, pelayanan publik, hingga pengembangan kota cerdas atau smart city.

2. Tantangan Sinkronisasi: Koordinasi Antarlevel Pemerintahan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Kawasan Rebana adalah koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah. Tanpa sinkronisasi yang baik, program strategis dapat terhambat di lapangan. Ketidakharmonisan regulasi, tumpang tindih kewenangan, serta perbedaan skala prioritas sering menjadi kendala dalam realisasi proyek.

Pada 2024, Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana diminta fokus pada sektor transportasi, pengelolaan limbah, dan pelayanan publik sebagai prioritas. Untuk memastikan kelancaran, perlu adanya perencanaan terpadu dan integrasi kebijakan lintas instansi dan wilayah.

3. Regional Summit detikcom Jadi Forum Diskusi Strategis

Untuk membahas tantangan dan merumuskan solusi sinkronisasi kebijakan, detikcom akan menggelar Regional Summit pada 19 Mei 2025 di Kabupaten Majalengka. Forum ini menghadirkan jajaran pengambil kebijakan nasional dan daerah, seperti:

  • Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
  • Jaksa Agung ST Burhanuddin
  • Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
  • Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi
  • Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu

Diskusi ini akan mengusung tema utama "Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Daerah, Kunci Keberhasilan Rebana Sebagai Kawasan Ekonomi Baru".

4. Fokus Bahasan: Harmonisasi Regulasi hingga Model Pendanaan

Dalam forum tersebut, berbagai aspek strategis akan dibahas, di antaranya:

  • Strategi harmonisasi regulasi pusat dan daerah
  • Koordinasi lintas sektor dan antarinstansi
  • Model pembiayaan pembangunan dari kombinasi APBN, APBD, dan pendanaan alternatif
  • Peran masing-masing kementerian/lembaga dalam pengembangan kawasan
  • Mekanisme monitoring dan evaluasi proyek

Melalui pendekatan yang terintegrasi, pembangunan Kawasan Rebana diharapkan tidak hanya berjalan efisien, tetapi juga berkelanjutan dan inklusif.

5. Mendorong Arah Pembangunan Jawa Barat yang Lebih Terarah

Kawasan Rebana telah menunjukkan potensi besar untuk menjadi pusat industri, logistik, dan teknologi di Jawa Barat. Namun, semua itu tidak akan optimal tanpa kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta.

Forum Regional Summit ini menjadi momentum penting untuk menyelaraskan visi dan strategi pembangunan lintas level, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Kawasan Rebana sebagai model pengembangan kawasan ekonomi baru di Indonesia.

Percepatan pembangunan Kawasan Rebana tidak hanya membutuhkan dana dan proyek, tetapi juga sinkronisasi kebijakan yang kuat dan koordinasi yang harmonis. Dengan forum seperti Regional Summit yang mempertemukan semua pemangku kepentingan, harapan untuk menjadikan Rebana sebagai pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat kini semakin terbuka lebar.

Fenomena Terkini






Trending