Job Fair Kemnaker 2025, Peluang Besar Tapi Tantangan Usia Jadi Kendala

Oleh Vivi Zulvia
24 May 2025 10:38 WIB
job-fair-kemnaker-1747888686215_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) baru saja menggelar Job Fair pada tanggal 22-23 Mei 2025 dengan menyediakan sekitar 53 ribu lowongan kerja dari berbagai perusahaan. Acara ini tentu menjadi angin segar bagi para pencari kerja, khususnya para lulusan baru dan mereka yang sedang berusaha mencari pekerjaan baru. Namun, di balik banyaknya lowongan, ternyata tidak semua peserta langsung mendapatkan panggilan untuk interview, bahkan banyak yang merasa sulit karena persoalan usia.

Martin, seorang fresh graduate berusia 23 tahun, menceritakan pengalamannya yang sudah mengirim lamaran ke puluhan bahkan ratusan perusahaan. Ia juga aktif mengikuti berbagai Job Fair dalam sebulan terakhir, termasuk yang diselenggarakan Kemnaker. Sayangnya, usahanya belum membuahkan hasil panggilan kerja yang berarti. “Kalau lamaran sudah banyak, mungkin ratusan. Kalau Job Fair sebulan ini saya ikut terus, sekitar lima kali. Tapi belum ada panggilan yang jelas,” ungkap Martin saat ditemui di lokasi Job Fair.

1. Batas Usia Menjadi Batu Sandungan bagi Para Pelamar

Tidak hanya Martin, Wulan, seorang pencari kerja berusia 30 tahun, juga mengalami kendala serupa. Ia mengaku bahwa banyak perusahaan yang membatasi usia pelamar hanya sampai sekitar 25 tahun atau hanya menerima fresh graduate. “Usia 30 saja susah banget cari lowongan. Banyak yang bilang tidak ada batas usia, tapi kenyataannya di lapangan beda,” ujarnya dengan nada kecewa.

Wulan awalnya datang ke Job Fair untuk mencari pekerjaan baru karena perusahaan tempatnya bekerja saat ini akan pindah lokasi ke Tangerang Selatan. Namun saat berkunjung ke booth perusahaan, ia mendapati bahwa hampir semua lowongan hanya diperuntukkan bagi pelamar dengan batas usia tertentu, sehingga pilihan lowongan yang bisa dilamar menjadi sangat terbatas. “Kalau ditanya ada batas usia, jawabannya biasanya 27 atau 28 tahun. Mayoritas cari yang masih muda-muda atau fresh graduate,” jelas Wulan.

2. Usia 40 Tahun, Tantangan Berat dalam Mencari Pekerjaan

Kondisi serupa juga dialami Ari, seorang pencari kerja berusia 40 tahun dari Bekasi. Setelah kontrak kerjanya di perusahaan lama berakhir, ia datang ke Job Fair untuk mencari pekerjaan baru. Ia sempat menaruh CV di beberapa perusahaan dan mencoba walk-in interview. Namun, Ari mengeluhkan adanya pembatasan usia yang cukup ketat sehingga membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalamannya.

“Saya pikir kalau ada pembatasan usia 40 tahun berarti saya sulit diterima di perusahaan mana pun. Padahal kalau tidak ada batasan usia, kita bisa lebih berkontribusi,” ujar Ari. Menurutnya, pekerja yang lebih tua justru biasanya memiliki semangat tinggi dan loyalitas yang kuat. “Kalau yang muda kadang sering keluar-masuk kerja, tapi yang sudah tua biasanya lebih setia dan mau bekerja keras,” tambahnya.

3. Pengalaman dan Usia, Kombinasi yang Sulit Dapatkan Peluang Kerja

Riani, wanita berusia 45 tahun yang juga ikut mencari pekerjaan di Job Fair Kemnaker, mengungkapkan tantangan yang dihadapi sebagai pencari kerja usia matang. Ia berharap bisa mendapatkan posisi di bidang administrasi atau data entry, meski sadar batas usia menjadi kendala utama. “Kalau soal umur saya sudah segitu, saya ambil apa saja yang bisa,” katanya.

Riani memiliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun di berbagai posisi, mulai dari pramusaji, pergudangan, hingga marketing. Namun pengalaman panjang tersebut belum tentu memudahkan mendapatkan pekerjaan karena mayoritas lowongan tetap memprioritaskan usia muda. Hal ini menunjukkan adanya gap yang cukup besar antara pengalaman dan batas usia dalam proses perekrutan.

4. Batas Usia dalam Dunia Kerja: Realita yang Perlu Diperhatikan

Fenomena batas usia dalam lowongan kerja memang bukan hal baru, namun tetap menjadi masalah serius bagi para pencari kerja dewasa. Meskipun pemerintah melalui Kemnaker aktif menggelar Job Fair dan menyediakan banyak lowongan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak perusahaan masih menerapkan kebijakan batas usia yang ketat.

Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi mereka yang sudah berusia lebih dari 30 tahun dan memiliki pengalaman kerja. Selain itu, persoalan ini juga berdampak pada efektivitas Job Fair sebagai solusi pengangguran jika sebagian besar pelamar terhambat oleh aturan usia.

Martin, Wulan, Ari, dan Riani adalah representasi nyata dari para pencari kerja yang berjuang menghadapi kenyataan keras di pasar tenaga kerja. Diharapkan ke depannya kebijakan perekrutan lebih fleksibel dan inklusif agar peluang kerja bisa dinikmati oleh semua kalangan usia, sesuai dengan kompetensi dan pengalaman.

Fenomena Terkini






Trending