Indonesia Siapkan Floating LNG Terbesar di Papua

13 June 2025 10:20 WIB
bahlil-buka-suara-soal-tambang-rusak-kawasan-raja-ampat-1749123407737_169.jpeg

Kuatbaca.com - Indonesia tengah mempersiapkan pembangunan Floating Liquified Natural Gas (FLNG) terbesar di dalam negeri yang juga masuk dalam daftar sembilan FLNG terbesar di dunia. Proyek ambisius ini berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi nasional, khususnya di sektor gas bumi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas ini sudah mencapai tahap kemajuan yang signifikan.

“Ini adalah floating LNG terbesar di Indonesia dan menurut laporan dari mereka, masuk peringkat sembilan terbesar di dunia. Namun kami akan melakukan validasi progres pembangunan tersebut,” jelas Bahlil saat kunjungan ke beberapa perusahaan gas di Papua, Rabu (11/6/2025).

1. Progres Pembangunan FLNG Capai 53 Persen

Bahlil mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dari manajemen Genting Oil Kasuri, proyek FLNG di Papua saat ini sudah mencapai kemajuan sekitar 53 persen. Menurutnya, langkah selanjutnya adalah mengirim tim khusus untuk melakukan verifikasi langsung di lokasi pembangunan yang saat ini berada di Cina. Proses pengecekan ini penting agar pemerintah mendapatkan data akurat mengenai progres dan kualitas konstruksi floating LNG tersebut.

“Rencananya kami akan kirim tim untuk mengecek langsung pabriknya di Cina, tempat FLNG ini sedang dibangun,” tambah Bahlil. Dengan demikian, pemerintah bisa memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai target dan standar yang ditetapkan.

2. Kerjasama Strategis Genting Group dan Wison New Energies

Proyek FLNG ini merupakan hasil kerja sama strategis antara Genting Group dan perusahaan energi global, Wison New Energies. Pada Juni 2024, Genting Group melalui anak perusahaannya, PT Layar Nusantara Gas, telah menandatangani kontrak pembelian FLNG dengan kapasitas produksi 1,2 juta metrik ton per tahun (mtpa). Nilai kontrak mencapai sekitar US$ 962,8 juta, menunjukkan besarnya investasi yang disiapkan untuk menunjang sektor energi di Indonesia.

Dengan kapasitas sebesar itu, FLNG ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam penyediaan gas domestik sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar energi global.

3. Pasokan Gas dari Proyek Asap Kido Merah

Sumber pasokan gas untuk FLNG ini berasal dari proyek Asap Kido Merah (AKM) yang juga dikelola oleh Genting Oil Kasuri. Proyek AKM diproyeksikan mampu memproduksi gas sebesar 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) mulai tahun 2027. Produksi gas yang besar ini akan mendukung operasional FLNG agar mampu memenuhi target kapasitas yang telah ditetapkan.

Ketersediaan pasokan yang stabil sangat penting untuk menjamin kelancaran produksi dan pengapalan gas dalam bentuk cair, sehingga FLNG ini tidak hanya menjadi fasilitas produksi terbesar tetapi juga andalan bagi distribusi energi di masa depan.

4. Manfaat dan Potensi FLNG Bagi Perekonomian Indonesia

Keberadaan FLNG raksasa di Papua ini diharapkan memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya pada sektor energi, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Dengan adanya fasilitas tersebut, Indonesia dapat meningkatkan kapasitas produksi gas, mengurangi ketergantungan impor energi, dan membuka peluang investasi baru di sektor infrastruktur energi.

Selain itu, pengembangan FLNG juga menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan sektor pendukung seperti transportasi, logistik, serta jasa teknik. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus mendukung visi Indonesia menjadi negara energi terbarukan dan berkelanjutan.

Fenomena Terkini






Trending