Indonesia Siap Ekspor 24 Ribu Ton Beras ke Malaysia Tahun Ini

30 May 2025 19:16 WIB
81a76ab7-8ad6-4111-9ead-99c75e143d24_169.jpeg

Kuatbaca.com-Indonesia tengah mempersiapkan ekspor beras ke negara tetangga, Malaysia. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkap bahwa Negeri Jiran telah mengajukan permintaan beras sebanyak 2 ribu ton per bulan atau setara 24 ribu ton per tahun kepada Indonesia. Hal ini menunjukkan langkah strategis Indonesia dalam memperkuat posisi sebagai salah satu produsen beras utama di kawasan Asia Tenggara.

1. Kerja Sama Bisnis B2B untuk Ekspor Beras ke Malaysia

Menurut Amran, kedua negara telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam bentuk Business to Business (B2B) yang memungkinkan ekspor beras dari Indonesia ke Malaysia. Meski begitu, belum ada kepastian kapan pengiriman beras tersebut akan dimulai secara resmi.

“Kami menerima laporan bahwa telah ada penandatanganan B2B yang meminta pasokan 2 ribu ton beras per bulan ke Malaysia, atau sekitar 24 ribu ton per tahun. Mereka sudah sepakat, tapi kita lihat perkembangannya ke depan,” ujar Amran saat ditemui di

kediaman pribadinya di Jakarta, Jumat (30/5/2025).


2. Beras Ekspor Berasal dari Kalimantan Barat dan Sekitarnya

Rencana pengiriman beras ke Malaysia akan mengutamakan produk dari Provinsi Kalimantan Barat, yang memang berdekatan secara geografis dengan Malaysia. Namun, Amran juga membuka peluang bagi daerah-daerah lain yang memiliki akses mudah ke negara tetangga untuk turut serta dalam ekspor beras ini.

“Kami berencana mengirim dari daerah terdekat dulu, yaitu Kalimantan Barat,” tambahnya.


3. Sumber Beras dan Prioritas Kebutuhan Dalam Negeri

Beras yang akan diekspor tidak hanya berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saja, tapi juga dari beras milik para pengusaha yang kualitasnya disesuaikan dengan kebutuhan pasar Malaysia. Menteri Pertanian menegaskan bahwa kebutuhan beras domestik Indonesia tetap menjadi prioritas utama sebelum ekspor dilakukan.

Saat ini, cadangan beras Indonesia mencapai sekitar 4 juta ton, angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,4 juta ton beras dihasilkan dari produksi dalam negeri dalam kurun waktu lima bulan terakhir.

“Beras yang diekspor bisa dari masyarakat atau dari sektor premium maupun medium, sesuai permintaan mereka. Selain beras, kami juga sedang menyiapkan ekspor jagung dan kelapa. Jagung akan mulai diekspor pertengahan Juni, insyaallah,” ujar Amran.

4. Pesan Presiden Prabowo untuk Mendukung Negara Sahabat

Amran juga menyampaikan pesan dari Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait kebijakan ekspor beras. Presiden menekankan pentingnya membantu negara-negara sahabat, terutama negara tetangga, yang membutuhkan pasokan beras, tetapi harus tetap menjaga ketersediaan beras di dalam negeri.

“Arahan Bapak Presiden, kalau ada negara sahabat atau tetangga yang membutuhkan beras, kita harus siap membantu. Namun, kita juga wajib memperkuat ketersediaan beras untuk kebutuhan dalam negeri,” tutup Amran.

Ekspor beras ke Malaysia ini menjadi salah satu langkah penting Indonesia dalam memperkuat jaringan perdagangan regional dan meningkatkan kontribusi sektor pertanian bagi perekonomian nasional. Dengan kesiapan stok beras yang memadai dan dukungan kebijakan pemerintah, peluang Indonesia untuk menjadi pusat suplai beras Asia Tenggara kian terbuka lebar.

Fenomena Terkini






Trending