Indonesia Genjot Hilirisasi 28 Komoditas, Investasi Rp 9.239 Triliun Diperlukan hingga 2040

Kuatbaca.com - Pemerintah Indonesia tengah fokus pada hilirisasi 28 komoditas strategis untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dan memperkuat perekonomian nasional. Hilirisasi ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
1. Fokus Hilirisasi pada 28 Komoditas Strategis
Pemerintah Indonesia telah menetapkan 28 komoditas utama yang akan menjadi prioritas dalam program hilirisasi. Komoditas-komoditas ini mencakup sektor mineral, pertanian, perikanan, kehutanan, dan energi terbarukan. Dengan mengolah sumber daya alam menjadi produk bernilai tambah tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
2. Investasi Besar Diperlukan untuk Mewujudkan Hilirisasi
Untuk mewujudkan hilirisasi terhadap 28 komoditas tersebut, diperkirakan dibutuhkan investasi sebesar US$ 550 miliar atau sekitar Rp 9.239 triliun hingga tahun 2040. Investasi ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, fasilitas pengolahan, dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung proses hilirisasi. Selain itu, investasi juga akan diarahkan untuk penelitian dan pengembangan guna meningkatkan kualitas dan daya saing produk hilir Indonesia.
3. Tahap Pertama Hilirisasi: Fokus pada Sektor Nikel
Sebagai langkah awal, pemerintah telah menyetujui investasi sebesar US$ 40 miliar untuk sektor nikel pada periode 2025. Hilirisasi nikel di Indonesia telah menunjukkan hasil yang signifikan, dengan nilai ekspor produk turunan nikel meningkat dari US$ 3,3 miliar pada tahun 2017 menjadi US$ 33,5 miliar pada tahun 2023. Pengolahan bijih nikel menjadi produk bernilai tambah seperti nikel sulfat, katoda, dan sel baterai telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
4. Peran Hilirisasi dalam Meningkatkan Lapangan Kerja dan Daya Saing
Hilirisasi diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor-sektor terkait, mulai dari konstruksi hingga operasional pabrik pengolahan. Selain itu, dengan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Produk-produk hilir yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi standar kualitas global dan memenuhi permintaan pasar ekspor.
5. Tantangan dan Strategi Pemerintah dalam Hilirisasi
Meskipun hilirisasi menawarkan potensi besar, terdapat tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan infrastruktur, kebutuhan teknologi tinggi, dan perubahan iklim yang mempengaruhi hasil pertanian. Pemerintah berkomitmen untuk mengatasi tantangan tersebut melalui kebijakan yang mendukung, termasuk penyediaan insentif bagi investor, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan industri hilir.
6. Prospek Hilirisasi dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi
Program hilirisasi ini merupakan langkah strategis Indonesia dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Dengan mengolah sumber daya alam menjadi produk bernilai tambah, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan meningkatkan pendapatan negara. Selain itu, hilirisasi juga dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya di sektor-sektor yang memiliki permintaan tinggi seperti energi terbarukan dan kendaraan listrik.