Kuatbaca.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi hari Jumat, 13 Juni 2025, memulai perdagangan dengan tekanan jual yang cukup signifikan. IHSG tercatat berada di zona merah dengan posisi di level 7.185,93, turun 0,26% atau sekitar 18,43 poin dibandingkan posisi sebelumnya. Pergerakan ini menunjukkan adanya sentimen negatif di pasar saham menjelang akhir pekan, yang membuat investor lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi.
Pembukaan pasar dimulai pada level 7.191,12 dan sempat mencapai level tertinggi di 7.191,66, namun akhirnya turun ke titik terendah 7.160,87. Kondisi ini mencerminkan volatilitas yang cukup tinggi pada sesi pagi, di mana sejumlah saham mengalami tekanan jual dari investor yang mengambil posisi wait and see.
1. Aktivitas Perdagangan IHSG Masih Cukup Tinggi
Meski berada di zona merah, aktivitas transaksi di pasar modal hari ini tetap aktif. Volume perdagangan saham mencapai 4,81 miliar lembar dengan nilai transaksi atau turnover sebesar Rp 2,69 triliun. Frekuensi transaksi juga cukup padat dengan total 267.981 kali transaksi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa meskipun sentimen pasar sedang kurang positif, antusiasme investor untuk melakukan jual beli saham masih terjaga dengan baik. Hal ini menandakan bahwa pasar saham Indonesia tetap menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi berbagai kalangan, terutama investor domestik dan institusional.
2. Pergerakan Saham di Bursa: Keseimbangan Antara Penguatan dan Pelemahan
Pada perdagangan pagi ini, tercatat sebanyak 218 saham mengalami penguatan harga. Namun, jumlah saham yang melemah tidak kalah signifikan yaitu sebanyak 199 saham. Sementara itu, 213 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga alias stagnan.
Situasi ini mencerminkan adanya dinamika yang seimbang di pasar saham. Beberapa sektor masih menunjukkan optimisme dan sentimen positif, sementara sektor lain menghadapi tekanan jual. Kondisi seperti ini kerap terjadi dalam pasar saham yang sehat karena adanya perputaran dana dan diversifikasi portofolio di kalangan investor.
3. Kondisi Pasar Saham Asia: IHSG Sejalan dengan Tren Regional
Pergerakan IHSG hari ini juga tidak terlepas dari kondisi pasar saham regional Asia yang menunjukkan tren negatif. Indeks Nikkei di Jepang tercatat melemah sebesar 1,10%, Hang Seng di Hong Kong turun 0,40%, dan Shanghai Composite Index di China juga mengalami penurunan sekitar 0,61%.
Penurunan di pasar saham Asia tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor makroekonomi global, termasuk ketidakpastian terkait kebijakan moneter serta perkembangan ekonomi yang masih bergejolak. Tren ini memberikan tekanan tambahan bagi IHSG, yang membuat indeks saham domestik ikut tertekan pada sesi perdagangan pagi.
4. Prospek IHSG dan Saran untuk Investor
Melihat kondisi pasar saat ini, IHSG diperkirakan akan terus bergerak fluktuatif dalam beberapa hari ke depan, terutama menjelang akhir pekan dan periode laporan keuangan perusahaan. Para investor disarankan untuk lebih selektif dalam memilih saham, fokus pada emiten dengan fundamental kuat serta potensi pertumbuhan yang stabil.
Selain itu, mengingat kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, diversifikasi portofolio menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko investasi. Investor juga perlu mengikuti perkembangan berita ekonomi dan kebijakan terkait yang dapat mempengaruhi pasar saham agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.