Harga Bahan Pokok Naik-Turun: Daging Ayam hingga Minyak Goreng Ikut Terdampak

12 May 2025 09:36 WIB
ilustrasi-minyak-goreng_169.jpeg

Kuatbaca.com - Dalam sepekan terakhir, pergerakan harga bahan kebutuhan pokok di Indonesia kembali mengalami fluktuasi. Sejumlah komoditas penting seperti daging ayam, daging sapi, dan minyak goreng kemasan mengalami kenaikan yang cukup terasa di pasaran. Kenaikan ini menambah beban masyarakat yang sudah lebih dulu menghadapi tekanan ekonomi dari berbagai sektor.

Dari data terbaru yang dirilis oleh Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Minggu, 11 Mei 2025 pukul 13.00 WIB, harga daging ayam ras mengalami peningkatan tipis sebesar 0,087%, menjadi Rp 34.600 per kilogram secara rata-rata nasional. Sementara daging sapi murni juga mencatatkan kenaikan 0,08%, menjadi Rp 135.567 per kilogram.

Kenaikan harga ini tentunya menjadi sorotan karena daging ayam dan sapi merupakan dua sumber protein hewani utama yang dikonsumsi masyarakat luas.

1. Minyak Goreng Kemasan Kembali Naik, Sementara Curah Turun

Selain daging, harga minyak goreng kemasan sederhana juga tercatat naik sebesar 0,06% menjadi Rp 20.759 per liter. Kondisi ini mengindikasikan bahwa biaya konsumsi rumah tangga kembali mengalami tekanan, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah yang sangat bergantung pada bahan pokok ini dalam aktivitas memasak sehari-hari.

Namun menariknya, harga minyak goreng curah justru mengalami penurunan sebesar 0,24%, turun menjadi Rp 17.852 per liter. Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh distribusi stok, permintaan, hingga pilihan konsumen yang semakin cermat memilih harga.

2. Kenaikan Harga Juga Terjadi pada Kedelai dan Gula

Kenaikan harga juga terjadi pada kedelai biji kering impor, yang naik 0,26% menjadi Rp 10.798 per kg. Hal ini tentu akan mempengaruhi industri olahan kedelai seperti tahu dan tempe, yang menjadi menu pokok bagi banyak keluarga Indonesia.

Sementara itu, harga gula konsumsi juga mengalami kenaikan meski sangat tipis, yaitu 0,01% menjadi Rp 18.552 per kg. Meski terlihat kecil, fluktuasi ini tetap berpengaruh terhadap industri makanan dan minuman skala rumahan hingga besar.

3. Komoditas Lain Justru Alami Penurunan Harga

Tidak semua komoditas mengalami kenaikan. Beberapa bahan pangan penting justru mencatatkan penurunan harga dalam sepekan terakhir. Salah satunya adalah telur ayam ras, yang turun 0,09% menjadi Rp 29.178 per kg. Ini menjadi angin segar bagi konsumen rumah tangga dan pelaku usaha kuliner yang menjadikan telur sebagai bahan utama.

Bahan pangan lain yang mengalami penurunan cukup signifikan adalah cabai rawit merah yang anjlok 9,83% ke Rp 57.856 per kg dan cabai merah keriting yang turun 4,02% menjadi Rp 53.016 per kg. Sementara bawang merah dan bawang putih masing-masing mengalami penurunan 3,53% dan 1,46%, membuat harga keduanya menjadi Rp 40.716 dan Rp 43.349 per kg.

Penurunan harga pada komoditas ini memberikan sedikit kelegaan di tengah gejolak harga lainnya.

4. Harga Beras dan Ikan Masih Fluktuatif

Untuk beras, harga masih menunjukkan pergerakan yang variatif. Beras premium mengalami penurunan 0,01% dibandingkan pekan lalu menjadi Rp 15.566 per kg, namun jika dibandingkan dengan hari sebelumnya justru naik 0,11%. Beras medium mengalami kenaikan 0,04% menjadi Rp 13.722 per kg, sedangkan beras SPHP naik 0,02% ke Rp 12.629 per kg.

Di sektor perikanan, harga ikan kembung naik 0,08% menjadi Rp 40.611 per kg. Sementara itu, ikan tongkol dan ikan bandeng justru mengalami penurunan masing-masing 0,85% dan 0,42%, dengan harga Rp 33.744 dan Rp 34.197 per kg.

5. Faktor Penyebab dan Dampak Kenaikan Harga

Kenaikan harga kebutuhan pokok seperti ini biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari gangguan distribusi, cuaca ekstrem, kenaikan harga pakan, hingga dampak kebijakan impor-ekspor. Selain itu, permintaan musiman juga turut memicu lonjakan harga di beberapa wilayah.

Meski sebagian harga bahan pokok turun, tren kenaikan harga pada komoditas utama seperti daging dan minyak tetap menjadi perhatian. Pemerintah dan stakeholder terkait diharapkan segera mengambil langkah mitigasi agar stabilitas harga tetap terjaga, terlebih menjelang musim liburan atau hari-hari besar nasional.

Fenomena Terkini






Trending