Hadapi Gejolak Global, Ini Jurus PIS Dorong Indonesia Jadi Hub Maritim Asia

11 June 2025 14:52 WIB
pertamina-international-shipping-1749616389757_169.jpeg

1. Indonesia Siapkan Diri Jadi Pusat Maritim Asia, PIS Ambil Peran Strategis

Kuatbaca.com - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, pemerintah Indonesia terus memperkuat fondasi sektor logistik dan pelayaran sebagai penggerak ekonomi nasional. Salah satu langkah konkret adalah mendorong peran PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai pemain utama dalam industri logistik maritim nasional dan regional. Dalam forum Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, berbagai pemangku kepentingan menyuarakan pentingnya peningkatan kapasitas armada laut sebagai bagian dari strategi untuk menjadikan Indonesia sebagai hub maritim penting di Asia.

2. KADIN: Kebutuhan Kapal Nasional Akan Meningkat Tajam

Ketua KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa percepatan perdagangan global dengan mitra seperti China, AS, Uni Eropa, dan negara BRICS akan memicu lonjakan permintaan terhadap armada kapal. Dalam sesi panel bertajuk Market Outlook for Shipping, Anindya menggarisbawahi perlunya Indonesia menyiapkan infrastruktur maritim secara serius, termasuk penambahan jumlah kapal nasional yang saat ini belum mampu mengimbangi pertumbuhan pasar. Hal ini menjadi sinyal bahwa investasi di sektor pelayaran menjadi sangat strategis untuk menopang daya saing ekspor dan rantai suplai nasional.

3. PIS Siapkan Empat Strategi Hadapi Geopolitik dan Krisis Global

Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), I Ketut Laba, mewakili Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) di bawah PIS, memaparkan empat strategi utama untuk menghadapi dinamika global:

  • Penguatan armada kapal melalui penambahan kapal baru dan modernisasi unit lama.
  • Penurunan usia rata-rata kapal demi efisiensi operasional dan kepatuhan regulasi internasional.
  • Ekspansi pasar ke ranah internasional dengan kapal yang lebih andal dan ramah lingkungan.
  • Transformasi teknologi dengan penerapan kapal berbasis teknologi hijau dan digitalisasi operasional logistik laut.

Saat ini PIS telah mengelola lebih dari 700 kapal, termasuk 106 kapal milik sendiri, yang didukung oleh sekitar 10.000 pelaut profesional. PTK menyumbang 402 unit kapal, menjadikan mereka salah satu kekuatan armada laut terbesar di Indonesia.

4. Armada VLGC dan Teknologi Ramah Lingkungan Jadi Senjata Utama

PIS menegaskan komitmennya dalam membangun armada modern dengan menghadirkan 11 unit tanker baru sepanjang tahun 2024, termasuk 4 kapal Very Large Gas Carrier (VLGC). Saat ini, total armada VLGC PIS telah mencapai tujuh unit dengan usia rata-rata hanya 3,42 tahun, menunjukkan strategi agresif dalam peremajaan kapal. Selain itu, seluruh kapal baru PIS telah dirancang untuk memenuhi standar emisi dan efisiensi energi global, mendukung arah pembangunan logistik laut yang berkelanjutan dan kompetitif secara internasional.

5. Tantangan Industri Pelayaran: Armada Menua dan Permintaan Meningkat

Di sisi lain, tantangan besar tetap menghantui industri pelayaran. Angad Banga, COO Caravel Group sekaligus Ketua The Hong Kong Shipowners Association, mengingatkan bahwa mayoritas armada Asia mulai memasuki usia tua dan membutuhkan peremajaan menyeluruh. Kondisi ini berpotensi menurunkan efisiensi dan mempersulit upaya ekspansi perdagangan. Oleh karena itu, menurut PIS, modernisasi armada adalah kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan strategis.

Langkah-langkah yang diambil PIS melalui penguatan armada, inovasi teknologi, dan ekspansi pasar internasional menjadi bukti kesiapan Indonesia dalam menjadi pusat logistik maritim di Asia. Dengan menggabungkan kekuatan pelayaran nasional, efisiensi distribusi, dan kepatuhan terhadap standar internasional, Indonesia tidak hanya siap menghadapi tantangan global, tetapi juga mampu menjadi pemain utama dalam industri pelayaran dunia. Dalam jangka panjang, strategi ini diharapkan berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional dan penguatan kedaulatan logistik Indonesia.

Fenomena Terkini






Trending