GS Supermarket Tutup Seluruh Gerai di Indonesia, Ini Bocoran Penggantinya

Kuatbaca.com - Jaringan ritel asal Korea Selatan, GS Supermarket, dipastikan akan menutup seluruh gerainya di Indonesia pada 31 Mei 2025 mendatang. Penutupan ini mengejutkan banyak pelanggan setia, terutama karena gerai-gerai GS Supermarket masih terlihat beroperasi normal tanpa tanda-tanda tutup. Namun, sejumlah informasi mulai terungkap, termasuk rencana alih kepemilikan dan siapa yang akan menggantikan operasional toko-toko tersebut.
1. GS Supermarket Akan Resmi Hentikan Operasi per 31 Mei 2025
Keputusan untuk menutup seluruh gerai GS Supermarket secara permanen akan berlaku mulai akhir Mei 2025. Meski tidak dijelaskan secara rinci alasan di balik penutupan ini, sejumlah spekulasi muncul, mulai dari tekanan bisnis hingga perubahan strategi perusahaan. GS Supermarket dikenal sebagai salah satu ritel yang menawarkan produk impor Korea yang cukup lengkap, sehingga kepergiannya tentu meninggalkan kekosongan di segmen pasar tertentu.
2. Gerai Lama Tetap Beroperasi di Bawah Nama Baru
Meski brand GS Supermarket akan hengkang dari Indonesia, sejumlah gerai fisiknya disebut akan tetap beroperasi, hanya saja dengan kepemilikan dan identitas baru. Seorang pegawai di gerai GS Supermarket kawasan Jatibening, Kota Bekasi, mengungkapkan bahwa toko tempatnya bekerja akan tetap buka pasca-penutupan, dan hanya akan berganti pemilik serta nama.
“Iya, GS-nya tutup, tapi tokonya masih buka, ganti kepemilikan. Buka sampai 31 Mei, nanti awal atau pertengahan Juni sudah buka lagi,” ungkap pegawai tersebut saat diwawancarai di lokasi.
3. Foodhall Diduga Jadi Pengganti GS Supermarket
Dari informasi yang beredar di kalangan internal gerai, nama baru yang akan menggantikan GS Supermarket adalah Foodhall, jaringan ritel yang berada di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). Pergantian ini tampaknya sudah masuk dalam tahap persiapan, meskipun belum terlihat adanya perubahan besar secara fisik pada gerai. Menurut keterangan pegawai, proses pengalihan kepemilikan akan dilakukan setelah GS Supermarket resmi berhenti beroperasi.
“Nanti jadi Foodhall namanya,” ujar sumber tersebut dengan singkat namun meyakinkan.
4. Aktivitas Belanja Masih Berlangsung Seperti Biasa
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas belanja di GS Supermarket masih berjalan seperti biasa. Rak-rak masih dipenuhi barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan segar, minuman, makanan ringan, hingga produk khas Korea. Hanya saja, beberapa rak mulai terlihat kosong, menunjukkan kemungkinan habisnya pasokan barang karena proses transisi kepemilikan.
“Itu karena ada ganti kepemilikan mungkin, jadi belum ada pengiriman stok baru,” jelas seorang kasir saat ditanya soal kekosongan stok di beberapa rak.
5. Hippindo: Pengambilalihan Seperti Ini Sudah Umum di Dunia Ritel
Menanggapi kabar penutupan GS Supermarket dan rencana pengambilalihan oleh pemain ritel lain, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, memberikan penjelasan bahwa hal ini adalah praktik yang lumrah dalam industri ritel. Ia mengatakan bahwa ketika satu brand memutuskan untuk keluar, biasanya sudah ada pembicaraan antara pelaku industri untuk memanfaatkan lokasi tersebut.
“Kalau ada yang tutup, misalnya dulu Giant, bekasnya nanti jadi Hypermart atau yang lain. Jadi, di lapangan itu pasti terjadi diskusi antar-peritel,” jelas Budihardjo.
Ia juga menambahkan bahwa saat sebuah brand memutuskan untuk menutup gerai, para pemain industri lainnya sudah mulai melirik lokasi tersebut untuk diambil alih. Ini adalah bagian dari dinamika bisnis ritel yang terus bergerak dan beradaptasi dengan kondisi pasar.