GOTO Siapkan Buyback Saham Rp 3,3 Triliun, Ini Tujuannya

Kuatbaca.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana strategis untuk melakukan aksi pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp 3,3 triliun. Aksi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan memperkuat struktur permodalan. Proses buyback ini direncanakan akan berlangsung selama 12 bulan, dimulai setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Juni 2025 hingga 18 Juni 2026.
Keputusan ini muncul sebagai respons atas dinamika pasar yang fluktuatif, serta untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan keuangan dan strategi investasi perusahaan ke depan. Pembelian kembali saham oleh emiten besar seperti GOTO juga biasanya dipandang positif oleh pasar karena mencerminkan kepercayaan perusahaan terhadap prospek usahanya sendiri.
1. Sumber Dana dari Kas Internal, Bukan Utang
Sekretaris Perusahaan GOTO, R.A. Koesoemohadiani, menegaskan bahwa dana yang digunakan untuk aksi korporasi ini berasal sepenuhnya dari kas internal perusahaan. Ia menambahkan, "Besarnya dana yang disisihkan oleh Perseroan dalam rangka Pembelian Kembali Saham adalah sebanyak-banyaknya sebesar USD 200 juta atau setara dengan Rp 3,3 triliun, dengan asumsi nilai tukar 1 USD = Rp 16.500."
Koesoemohadiani juga memastikan bahwa dana tersebut bukan berasal dari pinjaman atau utang dalam bentuk apapun. Dana yang digunakan sudah termasuk semua biaya transaksi, mulai dari biaya broker atau pedagang perantara hingga biaya lain yang berkaitan langsung dengan proses buyback saham tersebut.
2. Jumlah Saham yang Akan Dibeli dan Mekanismenya
Dalam rencana ini, jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh GOTO tidak akan melebihi 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Ini termasuk saham treasuri yang saat ini telah dimiliki perseroan, yaitu sebanyak 27.796.417.803 saham, setara dengan 2,33% dari total modal.
Aksi pembelian saham ini akan dilakukan baik melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di luar BEI. Untuk pelaksanaan di bursa, GOTO telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan pembelian saham selama periode yang telah ditentukan.
3. Tujuan Buyback: Optimalkan Struktur Modal dan Program Karyawan
Tujuan utama dari aksi buyback ini bukan semata-mata untuk menjaga harga saham di pasar, tetapi juga untuk mengoptimalkan struktur permodalan, memberikan fleksibilitas dalam mengelola dana internal, serta mendukung program kepemilikan saham karyawan dan manajemen di masa depan. Hal ini membuka peluang bagi karyawan untuk memiliki saham perusahaan dan meningkatkan keterikatan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
“Pembelian kembali saham ini juga memberikan opsi strategis dalam penggunaan kelebihan modal secara efisien, sehingga mendukung nilai pemegang saham,” ujar Koesoemohadiani. Ia menegaskan bahwa aksi ini tidak akan menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan.
4. Prospek Saham GOTO dan Reaksi Pasar
Meskipun rencana buyback ini belum dimulai, sinyal positif yang diberikan oleh manajemen telah menciptakan optimisme di kalangan investor. Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen manajemen untuk menjaga kestabilan saham GOTO di pasar modal. Aksi serupa juga telah dilakukan oleh berbagai perusahaan besar di dunia sebagai strategi untuk meningkatkan kepercayaan investor dan menciptakan nilai jangka panjang.
Selain itu, pasar akan mencermati bagaimana aksi korporasi ini akan berdampak terhadap harga saham GOTO di kemudian hari. Umumnya, aksi buyback memberikan dorongan terhadap harga saham karena menurunkan jumlah saham yang beredar dan menunjukkan bahwa manajemen yakin terhadap valuasi perusahaan.