GOTO Buyback Saham Rp 3,3 Triliun, Ini Tujuan dan Dampaknya Bagi Investor

13 May 2025 16:42 WIB
ilustrasi-logo-goto_169.jpeg

Kuatbaca.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana strategis untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp 3,3 triliun. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan struktur permodalan serta memberikan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan dana internal perusahaan.

1. Buyback Dimulai Usai RUPS, Berlaku Hingga Juni 2026

Rencana buyback akan dilaksanakan selama 12 bulan, dimulai setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 19 Juni 2025. Artinya, periode pembelian kembali akan berlangsung dari 19 Juni 2025 hingga 18 Juni 2026.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan GOTO, R.A Koesoemohadiani, menjelaskan bahwa total dana yang dialokasikan untuk buyback ini adalah sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 3,3 triliun, dengan asumsi kurs dolar AS sebesar Rp 16.500.

2. Sumber Dana Buyback Murni dari Kas Internal

GOTO menegaskan bahwa pembiayaan buyback ini tidak akan menggunakan pinjaman atau utang dalam bentuk apapun. Seluruh dana akan berasal dari kas internal perusahaan, termasuk dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham sebelumnya.

Dana sebesar US$ 200 juta tersebut telah mencakup berbagai biaya yang berkaitan dengan transaksi buyback, seperti biaya broker, biaya transaksi bursa, dan biaya lainnya yang mungkin timbul dalam proses tersebut.

3. Maksimal 10% dari Modal Disetor Akan Dibeli Kembali

Buyback ini akan mencakup maksimal 10% dari modal disetor dan ditempatkan, termasuk saham treasuri yang saat ini telah dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan data terakhir, jumlah saham treasuri GOTO saat ini mencapai 27,79 miliar lembar, atau sekitar 2,33% dari total saham disetor.

Hal ini berarti GOTO masih memiliki ruang untuk membeli kembali hingga sekitar 7,67% dari total saham beredar tanpa melampaui batas regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia.

4. Tujuan Buyback: Struktur Modal dan Program Saham Karyawan

Koesoemohadiani menjelaskan bahwa tujuan utama dari aksi korporasi ini adalah untuk memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal, termasuk mendukung inisiatif strategis di masa depan. Salah satunya adalah kemungkinan untuk menjalankan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (employee stock ownership plan / ESOP).

Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan memanfaatkan dana perusahaan yang berlebih secara lebih efisien dan produktif.

5. Tidak Akan Ganggu Operasional dan Keuangan Perusahaan

Perusahaan meyakinkan para pemegang saham bahwa aksi pembelian kembali saham ini tidak akan berdampak negatif secara material terhadap operasional atau pendapatan perusahaan. GOTO menegaskan bahwa mereka memiliki modal kerja dan kas yang cukup untuk mendanai aksi buyback ini tanpa mengganggu keberlangsungan bisnis utama.

6. Saham Akan Dibeli di Bursa dan Luar Bursa

Pelaksanaan buyback akan dilakukan melalui dua jalur, yakni di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan di luar bursa. Untuk proses pembelian melalui BEI, GOTO telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai perusahaan sekuritas yang ditugaskan untuk mengeksekusi pembelian saham selama periode yang telah ditentukan.

7. Sinyal Positif Bagi Investor GOTO?

Aksi buyback senilai Rp 3,3 triliun ini menunjukkan sinyal positif kepada pasar bahwa manajemen GOTO percaya diri terhadap fundamental perusahaan dan melihat saham mereka dalam kondisi undervalued. Selain itu, langkah ini juga dapat memberikan dampak peningkatan harga saham di pasar karena berkurangnya jumlah saham beredar.

Bagi investor jangka panjang, buyback sering kali menjadi pertanda bahwa perusahaan memiliki kesehatan keuangan yang solid, serta keinginan untuk mengembalikan nilai lebih kepada pemegang saham. Namun demikian, investor tetap perlu mencermati laporan keuangan dan prospek jangka panjang GOTO ke depan.

Fenomena Terkini






Trending