GOTO Buka Suara Soal Isu Akuisisi oleh Grab, Ini Penjelasan Resminya

9 May 2025 08:38 WIB
ilustrasi-logo-goto_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kabar bahwa Grab akan mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali mencuat dan menjadi sorotan utama dalam dunia bisnis digital Indonesia. Isu ini menciptakan gelombang spekulasi di kalangan investor dan publik, mengingat kedua perusahaan merupakan pemain utama dalam ekosistem layanan digital Asia Tenggara. Transaksi akuisisi disebut-sebut akan rampung pada kuartal kedua tahun 2025, dengan nilai akuisisi yang diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.

Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari kedua belah pihak mengenai kesepakatan tersebut. Isu merger antara dua raksasa teknologi ini terus menjadi perhatian, terutama karena dampaknya yang sangat besar terhadap lanskap ekonomi digital nasional.

1. GOTO Klarifikasi: Terima Banyak Penawaran, Tapi Belum Ada Keputusan

Menanggapi rumor tersebut, GOTO akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi melalui keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, RA Koesoemohadiani, menyampaikan bahwa perusahaan memang secara berkala menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak.

“Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak. Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan,” ujarnya.

Klarifikasi ini sekaligus menegaskan bahwa belum ada keputusan apapun yang diambil hingga saat ini, termasuk terkait isu akuisisi oleh Grab yang ramai diberitakan. GOTO menyatakan proses evaluasi terus dilakukan secara profesional dan berorientasi pada kepentingan jangka panjang perusahaan.

2. GOTO Tetap Komitmen pada Kepentingan Mitra dan Pemangku Kepentingan

Dalam pernyataan yang sama, manajemen GOTO juga menegaskan bahwa dalam setiap keputusan strategis, perusahaan selalu memprioritaskan kepentingan para pemangku kepentingan utama. Hal ini mencakup mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan setia, karyawan, hingga para investor.

RA Koesoemohadiani menambahkan bahwa segala bentuk keputusan korporasi akan diambil dengan pertimbangan matang dan bertanggung jawab. “Kami tetap memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci,” jelasnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa GOTO ingin menjaga stabilitas bisnis dan memastikan seluruh ekosistemnya tetap kuat dan terlindungi di tengah dinamika pasar yang cepat berubah.

3. Proses Evaluasi Strategis Dinamis dan Terus Berjalan

Isu akuisisi, merger, atau bentuk kolaborasi strategis lainnya memang kerap menjadi bagian dari dinamika perusahaan teknologi besar. Dengan banyaknya perubahan pada sektor digital dan tekanan untuk mempercepat profitabilitas, perusahaan seperti GOTO berada di posisi yang harus terus mengevaluasi semua kemungkinan strategis.

Meskipun tidak secara spesifik menyebut Grab dalam keterbukaannya, GOTO memastikan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap setiap proposal bisnis yang datang. Hal ini juga memperlihatkan keterbukaan perusahaan terhadap berbagai peluang yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

4. Pengamat Nilai Potensi Merger Bisa Ubah Peta Kompetisi Digital

Apabila kabar akuisisi Grab terhadap GOTO benar-benar terwujud, maka langkah tersebut berpotensi mengubah peta persaingan ekonomi digital di Asia Tenggara. GOTO, yang merupakan hasil merger Gojek dan Tokopedia, selama ini menjadi kompetitor utama Grab dalam berbagai lini bisnis, mulai dari transportasi online, layanan antar makanan, hingga e-commerce dan pembayaran digital.

Namun, hingga ada pengumuman resmi terkait akuisisi atau merger, pasar akan terus berspekulasi. Investor pun cenderung akan menunggu kepastian lebih lanjut dari manajemen sebelum membuat keputusan investasi besar.

Fenomena Terkini






Trending