Dubes Yordania Temui Menteri Pertanian Indonesia, Bahas Kerja Sama Pertanian dan Pupuk

14 May 2025 14:44 WIB
mentan-amran-sulaiman-1747198729590_169.jpeg

Kuatbaca.com -Pada tanggal 14 Mei 2025, Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menerima kunjungan dari Duta Besar Yordania, Sudqi Attalah Al Omoush, di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas potensi kerja sama yang dapat saling menguntungkan antara kedua negara, khususnya dalam sektor pertanian dan industri pupuk. Diskusi tersebut difokuskan pada pembentukan kerja sama dalam pabrik bahan baku pupuk dan pengembangan teknologi pertanian modern yang dapat mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian Indonesia.

Yordania diketahui sebagai produsen terbesar bahan baku pupuk fosfat dan potas di kawasan Asia Tenggara. Melihat potensi besar yang dimiliki Yordania dalam produksi pupuk, Indonesia berharap dapat memanfaatkan kerja sama ini untuk menurunkan harga pupuk di dalam negeri, yang selama ini menjadi beban bagi para petani.

1. Potensi Kerja Sama dalam Produksi Pupuk

Menteri Amran menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga bagi Yordania. Dengan mengembangkan pabrik bahan baku pupuk bersama, harga pupuk yang dihasilkan bisa lebih terjangkau, dan Indonesia dapat memperoleh bahan baku dengan kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut Amran, kerja sama semacam ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan harga yang stabil dan terjangkau bagi petani Indonesia.

"Jika kita dapat bekerja sama dalam pembangunan pabrik pupuk, kita yakin harga bahan baku pupuk akan jauh lebih rendah dibandingkan membeli dari luar. Dengan jumlah kebutuhan yang besar di Indonesia, kita bisa memproduksi pupuk dengan harga yang lebih bersaing,” ujar Amran.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pupuk dalam negeri yang selama ini tergantung pada impor.

2. Kolaborasi Teknologi Pertanian Modern

Selain kerja sama dalam bidang pupuk, Indonesia dan Yordania juga membahas kemungkinan untuk saling bertukar teknologi pertanian modern. Yordania memiliki berbagai inovasi dalam bidang pertanian yang dapat diterapkan di Indonesia, seperti penggunaan drone untuk penyemprotan pupuk dan pestisida. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pertanian di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan solusi untuk manajemen air dan irigasi.

Menteri Amran menyampaikan bahwa teknologi irigasi tetes (drip irrigation) yang digunakan di Yordania terbukti efektif dalam mengelola penggunaan air secara efisien. Mengingat Indonesia memiliki tantangan besar dalam hal pengelolaan air untuk pertanian, penerapan teknologi ini diharapkan dapat membantu petani menghemat penggunaan air sekaligus meningkatkan hasil pertanian mereka.

3. Pembentukan Tim untuk Melanjutkan Kerja Sama

Untuk memastikan bahwa pembicaraan ini dapat segera diimplementasikan, Menteri Amran meminta jajarannya untuk segera membentuk tim yang akan bekerja sama dengan pihak Yordania. Tim ini akan bertanggung jawab untuk merancang langkah-langkah konkret dalam mewujudkan kerja sama tersebut. Rencananya, tim ini akan terbentuk pada pekan depan dan segera mulai bekerja pada proyek-proyek yang telah disepakati.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga berencana untuk membangun kluster pertanian modern yang akan mengintegrasikan berbagai teknologi canggih. Kluster-kluster ini, yang akan dibangun di beberapa daerah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat, akan menjadi pusat pengembangan pertanian yang menggunakan teknologi tinggi. Ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian.

4. Dampak Positif bagi Sektor Pertanian Indonesia

Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia berharap dapat mempercepat transformasi sektor pertanian yang lebih modern dan berbasis teknologi. Penggunaan teknologi pertanian yang efisien dan inovatif diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan dan pupuk, serta meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar internasional.

Berdasarkan pembicaraan yang telah dilakukan, kerja sama ini juga memiliki potensi untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional. Dengan adanya pabrik pupuk dalam negeri yang dapat mengurangi biaya produksi, serta adopsi teknologi canggih dalam pertanian, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan di sektor pertanian yang semakin kompetitif.

Fenomena Terkini






Trending