Dolar AS Tembus Rp 17.400, Bank Indonesia Ambil Langkah Cepat di Tengah Libur Lebaran

23 April 2025 18:48 WIB
ilustrasi-bank-indonesia-6_169.jpeg

Kuatbaca.com-Kondisi nilai tukar rupiah sempat menjadi sorotan tajam pada awal April 2025, setelah tekanan global mendorong nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menembus angka psikologis Rp 17.400. Situasi ini memicu langkah tegas dari Bank Indonesia (BI), yang langsung menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) mendadak, bahkan di tengah masa libur Lebaran, untuk merespons gejolak pasar keuangan global.

1. Gejolak Nilai Tukar dan Reaksi Cepat Bank Sentral

Gejolak pasar keuangan global berdampak signifikan pada mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah sempat menyentuh level Rp 17.400 per dolar AS di pasar luar negeri, terutama di kawasan Hong Kong dan Eropa. Lonjakan ini dipicu oleh ketegangan perdagangan internasional serta pengumuman kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat.

Melihat kondisi tersebut, Bank Indonesia tidak tinggal diam. Meskipun saat itu sedang memasuki masa libur nasional Lebaran, BI memutuskan untuk menggelar rapat darurat guna mengambil langkah stabilisasi. Hal ini menandakan betapa seriusnya otoritas moneter Indonesia dalam menjaga kestabilan makroekonomi dan nilai tukar rupiah agar tetap terkendali.


2. Intervensi Pasar Offshore Dilakukan Secara Global

Langkah strategis yang diambil BI salah satunya adalah melakukan intervensi di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) secara berkelanjutan di sejumlah pusat keuangan dunia seperti Asia, Eropa, hingga New York. Intervensi ini merupakan salah satu instrumen yang efektif dalam menahan gejolak nilai tukar yang bersumber dari spekulasi dan sentimen negatif di pasar internasional.

Bank Indonesia menjalankan strategi ini secara “around the clock, around the world”, menandakan bahwa intervensi dilakukan selama 24 jam penuh di berbagai zona waktu, demi memastikan fluktuasi rupiah tidak melewati batas yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional. Hasil dari langkah ini cukup positif, di mana nilai tukar rupiah perlahan kembali stabil di kisaran Rp 16.800 per dolar AS.

3. Stabilitas Rupiah Sebelum dan Sesudah Guncangan

Sebelum adanya gejolak akibat kebijakan tarif AS, rupiah sebenarnya berada dalam tren yang cukup stabil. Pada 27 Maret 2025, nilai tukar tercatat di angka Rp 16.560 per dolar AS, bahkan menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, tekanan eksternal yang datang secara tiba-tiba mengubah arah tren, membuat BI harus mengeluarkan berbagai kebijakan penyeimbang.

Setelah intervensi dan koordinasi lintas wilayah dilakukan, rupiah perlahan kembali ke jalurnya. Pada 22 April 2025, nilai tukar rupiah sudah kembali menguat ke posisi Rp 16.855, menunjukkan bahwa langkah BI berhasil meredam kepanikan pasar. Angka tersebut juga lebih baik dibandingkan nilai pada pembukaan pasar pasca libur Idulfitri pada 8 April, yang sempat menyentuh Rp 16.865 per dolar AS.


4. Komitmen Jangka Panjang BI dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi

Langkah cepat dan tegas dari Bank Indonesia ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Tidak hanya sebagai bentuk respons jangka pendek terhadap gejolak eksternal, namun juga bagian dari strategi makroprudensial jangka panjang. BI terus berupaya menciptakan kepercayaan investor dan menjaga daya beli masyarakat dengan mengontrol volatilitas nilai tukar.

Ke depan, peran aktif masyarakat, pelaku usaha, dan investor sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional. Pemerintah dan BI akan terus bekerja sama dalam menciptakan iklim keuangan yang stabil, kompetitif, dan mampu menghadapi tantangan global secara adaptif.

Kisah rupiah yang sempat menembus Rp 17.400 per dolar AS menjadi pengingat betapa pentingnya respons cepat dan terukur dari otoritas moneter. Dengan tindakan sigap Bank Indonesia melalui intervensi global dan rapat darurat, nilai tukar rupiah berhasil kembali ke jalur stabil. Ini menjadi contoh nyata bahwa stabilitas ekonomi dapat dicapai dengan sinergi kebijakan yang tepat waktu dan pengelolaan risiko yang profesional.

Fenomena Terkini






Trending