Dampak Alih Aset ke Danantara, BEI Yakinkan Kinerja Saham BUMN Tetap Stabil

25 February 2025 16:42 WIB
jelang-putusan-mk-ihsg-menguat-4_169.jpeg

Kuatbaca - Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakinkan bahwa perpindahan aset sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja saham emiten BUMN yang sudah melantai di pasar modal.

Saat ini, beberapa BUMN besar seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BRRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) merupakan emiten di BEI yang memiliki pengaruh besar dalam pergerakan indeks saham nasional. Dengan rencana pengalihan aset ke Danantara yang ditargetkan rampung pada Maret 2025, muncul pertanyaan dari para investor terkait dampaknya terhadap pasar modal.

BEI dan OJK Pantau Perpindahan Aset BUMN

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa pihaknya masih terus memantau perkembangan proses ini dan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memastikan perpindahan aset berjalan sesuai aturan tanpa mengganggu stabilitas pasar modal.

Meskipun ada kekhawatiran dari beberapa pelaku pasar, Jeffrey optimistis bahwa alih aset ini tidak akan mempengaruhi fundamental emiten BUMN yang terdaftar di bursa. Menurutnya, selama proses berjalan sesuai dengan prinsip keterbukaan informasi dan tata kelola yang baik, dampaknya akan lebih bersifat positif dibanding negatif.

"Kami masih melihat bagaimana mekanisme perpindahan ini dilakukan. Bursa tentu akan berkoordinasi dengan OJK untuk memastikan semua proses berlangsung transparan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku," ujarnya.

Investor Diharapkan Mendapat Keuntungan dari Danantara

Jeffrey menambahkan bahwa keberadaan BPI Danantara diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi investor, terutama investor ritel yang semakin aktif di pasar modal Indonesia. Jika dikelola dengan baik, aset yang dialihkan ke Danantara berpotensi meningkatkan nilai investasi dan menarik lebih banyak minat dari investor dalam negeri maupun asing.

"Harapan kami tentu adalah dampak positif bagi investor, terutama investor ritel yang terus berkembang di Indonesia," tambahnya.

Meski begitu, BEI hingga saat ini belum memiliki rencana untuk mengadakan pertemuan khusus dengan emiten terkait perpindahan aset ini. Jeffrey menegaskan bahwa mekanisme pelaporan di bursa sudah memiliki sistem keterbukaan informasi, sehingga setiap aksi korporasi yang dilakukan BUMN di bawah pengelolaan Danantara akan tetap transparan dan dapat diakses oleh publik.

"Saat ini belum ada rencana pertemuan khusus. Namun, segala aksi korporasi tetap harus melalui mekanisme keterbukaan informasi yang sudah diatur," jelasnya.

Target Penyelesaian Sebelum RUPS Maret 2025

Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa proses alih aset BUMN ke Danantara ditargetkan selesai sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Maret 2025. Menurutnya, seluruh aset BUMN yang telah ditetapkan untuk masuk dalam pengelolaan Danantara harus sudah dipindahkan sepenuhnya sebelum akhir bulan Maret.

"Semua aset BUMN yang akan dikelola Danantara harus sudah pindah sebelum RUPS. Prosesnya ditargetkan rampung pada akhir Maret ini," ungkapnya.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memaksimalkan pengelolaan aset negara, sehingga dapat lebih efisien dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. Dengan pengelolaan di bawah BPI Danantara, aset-aset BUMN diharapkan dapat lebih optimal dalam menghasilkan nilai tambah bagi negara dan masyarakat.

Meskipun ada berbagai spekulasi terkait dampak perpindahan aset ini, optimisme tetap tinggi di kalangan pelaku pasar. Para analis menilai bahwa selama transisi berlangsung dengan transparan dan efisien, saham-saham BUMN tetap memiliki prospek yang positif.

Dengan stabilitas ekonomi yang terus dijaga, serta pengawasan ketat dari OJK dan BEI, investor diharapkan tetap tenang dan menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi.

Bagi investor yang berfokus pada saham BUMN, pemantauan terhadap kebijakan Danantara dan strategi bisnisnya ke depan akan menjadi faktor kunci dalam menentukan langkah investasi selanjutnya.

Fenomena Terkini






Trending