ConocoPhillips Lakukan Restrukturisasi Besar-Besaran, PHK Sebagai Langkah Efisiensi

Kuatbaca.com - ConocoPhillips, salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di Amerika Serikat, berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam rangka efisiensi biaya. Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat posisi keuangan dan operasionalnya setelah mengakuisisi Marathon Oil, sebuah perusahaan pesaing, dengan nilai transaksi mencapai US$ 23 miliar. PHK ini merupakan respons terhadap tantangan yang dihadapi oleh industri minyak dan gas, termasuk biaya operasional yang lebih tinggi dan pendapatan yang menurun akibat harga minyak yang relatif rendah, yakni sekitar US$ 63 per barel.
Kondisi ini mencerminkan kesulitan yang semakin dirasakan oleh banyak perusahaan di sektor minyak dan gas, yang kini menghadapi dilema antara biaya operasional yang terus meningkat dan penurunan harga minyak yang membuat proses pengeboran menjadi kurang menguntungkan. Sejumlah perusahaan besar, seperti Chevron dan SLB, sebelumnya juga telah mengumumkan PHK sebagai bagian dari upaya pengurangan biaya operasional mereka.
1. Restrukturisasi dan Program "Competitive Edge" ConocoPhillips
Untuk mendukung rencana efisiensinya, ConocoPhillips telah menyewa firma konsultan manajemen terkemuka, Boston Consulting Group (BCG), guna memberikan saran mengenai restrukturisasi perusahaan. Program restrukturisasi yang dijalankan oleh ConocoPhillips disebut sebagai "Competitive Edge," yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Salah satu langkah yang diambil adalah memusatkan beberapa fungsi operasional yang sebelumnya tersebar di berbagai wilayah.
Seiring dengan rencana restrukturisasi ini, ConocoPhillips juga berencana untuk mengorganisasi kembali fungsi-fungsi korporat dan pendukung dalam perusahaannya. Restrukturisasi besar-besaran ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mendukung strategi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Meskipun rincian terkait jumlah karyawan yang akan terkena PHK belum diumumkan, pihak perusahaan mengonfirmasi bahwa pengurangan tenaga kerja diperkirakan akan terjadi pada kuartal keempat tahun 2025.
2. Dampak Akuisisi terhadap Operasional ConocoPhillips
ConocoPhillips, yang berpusat di Houston, telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, berkat sejumlah akuisisi besar yang memperkuat posisinya di pasar global. Selain mengakuisisi Marathon Oil, yang menjadi titik tolak bagi restrukturisasi saat ini, perusahaan juga memperkuat posisinya di Permian Basin, wilayah penghasil minyak terbesar di Amerika Serikat. Akuisisi senilai US$ 10 miliar terhadap aset Shell di Texas dan New Mexico serta pembelian Concho Resources pada tahun 2021 menjadi bukti ambisi ConocoPhillips untuk memperluas portofolio aset minyak dan gasnya.
Namun, ekspansi yang agresif ini juga membawa tantangan besar, termasuk kebutuhan untuk menyelaraskan dan mengoptimalkan operasi yang semakin kompleks. Perusahaan kini menghadapi keputusan sulit terkait pengelolaan aset yang baru diperoleh, termasuk rencana untuk melakukan divestasi terhadap beberapa aset yang dianggap tidak strategis. Salah satunya adalah aset minyak dan gas di Oklahoma yang diperoleh dari akuisisi Marathon Oil, yang sedang dipertimbangkan untuk dijual.
3. Tantangan yang Dihadapi Industri Minyak dan Gas
Industri minyak dan gas global saat ini tengah berjuang untuk mengatasi berbagai tantangan, termasuk harga minyak yang fluktuatif dan biaya operasional yang semakin tinggi. Harga minyak yang turun menjadi sekitar US$ 63 per barel telah menyebabkan beberapa perusahaan, termasuk ConocoPhillips, harus mengatur kembali strategi bisnis mereka. Banyak perusahaan mengungkapkan bahwa mereka tidak dapat lagi menjalankan operasi pengeboran secara menguntungkan jika harga minyak berada di bawah US$ 65 per barel.
Selain harga minyak yang rendah, perusahaan-perusahaan di sektor ini juga harus menghadapi biaya operasional yang terus meningkat, terutama yang terkait dengan teknologi pengeboran dan kebijakan lingkungan yang semakin ketat. Sebagai respons, banyak perusahaan mulai merampingkan operasi dan memotong biaya untuk tetap mempertahankan profitabilitas, salah satunya dengan melakukan PHK.
4. Perspektif Masa Depan ConocoPhillips dan Industri Minyak Global
Ke depan, ConocoPhillips diharapkan dapat melewati periode restrukturisasi dengan sukses dan tetap mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri minyak dan gas global. Meskipun PHK dan restrukturisasi mungkin mengurangi jumlah tenaga kerja, perusahaan ini tetap berfokus pada pertumbuhan jangka panjang melalui akuisisi strategis dan divestasi aset yang tidak lagi sejalan dengan visi perusahaan.
Bagi industri minyak dan gas secara keseluruhan, tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan besar seperti ConocoPhillips menunjukkan bahwa sektor ini akan terus bertransformasi untuk mengatasi perubahan harga minyak dan tuntutan pasar global. Di tengah persaingan yang ketat, efisiensi operasional dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik akan menjadi kunci bagi kelangsungan perusahaan di masa depan. Namun, untuk tetap berdaya saing, perusahaan harus dapat mengadaptasi strategi mereka dengan cepat sesuai dengan dinamika pasar yang terus berubah.