Chairul Tanjung Yakin Indonesia Dapat Menghadapi Kebijakan Tarif Trump

13 April 2025 14:00 WIB
ct-di-acara-diskusi-tyi-1744520164020_169.jpeg

Kuatbaca - Chairul Tanjung, founder dan chairman CT Corp, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mengatasi dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurutnya, meskipun kebijakan ini berdampak pada perdagangan internasional, efeknya terhadap Indonesia tidak akan terlalu besar. Dalam sebuah diskusi yang digelar oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Jakarta pada Minggu, 13 April 2025, CT mengungkapkan pandangannya mengenai situasi ini.

Dampak Kebijakan Tarif Trump terhadap Indonesia

CT menilai bahwa meskipun Indonesia mungkin akan terpengaruh oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump, dampak dari kebijakan tersebut tidak akan terlalu signifikan bagi perekonomian Indonesia. Dia menegaskan bahwa meskipun ada kenaikan tarif, Indonesia diperkirakan tetap dapat mencatatkan surplus dalam neraca perdagangan. Namun, surplus yang tercatat diprediksi sedikit berkurang sebagai akibat dari kebijakan tersebut.

"Walaupun tarif impor ini diberlakukan tanpa adanya negosiasi lebih lanjut, Indonesia masih akan mengalami surplus dalam perdagangan, meski jumlahnya mungkin sedikit lebih kecil," ujar CT dengan optimisme. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi gangguan dari kebijakan perdagangan global, Indonesia memiliki ketahanan untuk bertahan.

Menurut CT, Trump, sebagai seorang pebisnis, sebenarnya ingin melihat adanya kesetimbangan dalam hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Ia menilai bahwa Presiden AS lebih mengutamakan prinsip fairness dalam perdagangan, yaitu agar tidak ada ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan kedua negara.

"Trump ingin memastikan bahwa perdagangan antara Indonesia dan Amerika tidak menyebabkan defisit, tetapi sebaliknya ingin melihat keseimbangan dalam neraca perdagangan," jelas CT. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Trump bukan semata-mata untuk merugikan Indonesia, tetapi lebih untuk menciptakan hubungan dagang yang lebih seimbang antara kedua negara.

Dampak Kebijakan Trump Terhadap Perekonomian Global

Namun, CT juga menyoroti dampak kebijakan tarif Trump yang lebih luas pada perekonomian global. Menurutnya, kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis ini bisa menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia, yang pada gilirannya berpotensi mempengaruhi permintaan terhadap komoditas-komoditas utama Indonesia. Penurunan pertumbuhan ekonomi global dapat berdampak pada daya beli dan permintaan barang dan jasa dari negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Turunnya pertumbuhan ekonomi global pasti akan mempengaruhi permintaan terhadap komoditas-komoditas kita. Jika ekonomi dunia melambat, permintaan terhadap produk Indonesia juga cenderung menurun," kata CT. Oleh karena itu, meskipun Indonesia dapat menghadapi kebijakan tarif tersebut dengan cukup baik, tantangan yang lebih besar datang dari dinamika perekonomian global yang lebih luas.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia, menurut CT, adalah ketidakpastian ekonomi global yang dapat memengaruhi permintaan terhadap barang-barang ekspor Indonesia. Kebijakan tarif Trump, meskipun mungkin tidak langsung merugikan Indonesia, bisa memperburuk kondisi ekonomi global secara keseluruhan, yang pada akhirnya berdampak pada daya serap pasar internasional terhadap produk-produk Indonesia.

Namun, meski menghadapi tantangan tersebut, Chairul Tanjung tetap percaya bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk bertahan dan berkembang. Kekuatan ekonomi Indonesia yang beragam dan pasar domestik yang besar memberikan ketahanan terhadap goncangan ekonomi global. Selain itu, dengan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa memanfaatkan peluang yang ada di pasar-pasar baru untuk menggantikan potensi penurunan permintaan dari negara-negara yang terdampak kebijakan tarif.

Strategi Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Global

Untuk menghadapinya, CT mengungkapkan pentingnya Indonesia untuk terus mengembangkan sektor-sektor yang memiliki potensi untuk tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dia juga menekankan perlunya diversifikasi pasar ekspor agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada satu pasar tertentu, seperti Amerika Serikat. Diversifikasi ini dapat membantu Indonesia menjaga stabilitas ekonomi meskipun ada perubahan besar dalam kebijakan perdagangan internasional.

Indonesia juga perlu memanfaatkan kemajuan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produk-produknya di pasar global. Dengan terus meningkatkan kualitas dan daya saing, Indonesia dapat mempertahankan posisi sebagai salah satu negara dengan ekonomi yang berkembang pesat, meskipun ada tantangan dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh negara besar seperti Amerika Serikat.

Dengan segala tantangan yang ada, Chairul Tanjung tetap optimis bahwa Indonesia akan mampu melewati masa-masa sulit ini. Keberagaman sumber daya alam, potensi pasar domestik yang besar, dan ketahanan sektor ekonomi menjadi modal penting bagi Indonesia untuk tetap tumbuh meskipun dihadapkan pada kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis dari negara-negara besar.

"Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai bangsa tetap menjaga stabilitas ekonomi dan terus beradaptasi dengan perubahan global yang terus berlangsung," kata CT. Dengan komitmen dan kerja keras dari seluruh lapisan masyarakat, Indonesia diyakini dapat mengatasi tantangan ini dan tetap maju sebagai negara dengan ekonomi yang kuat dan berdaya saing di kancah internasional.

Fenomena Terkini






Trending