Bos Pegadaian Ingatkan: Jangan Beli Emas Hanya karena FOMO, Pahami Risiko dan Tujuannya

Kuatbaca.com - Lonjakan transaksi emas di Pegadaian setelah libur Lebaran 2025 mencerminkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap investasi logam mulia. Namun, di balik euforia itu, Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, memberikan peringatan penting agar masyarakat tidak membeli emas hanya karena tren atau FOMO (Fear of Missing Out). Menurutnya, emas adalah instrumen investasi jangka panjang yang membutuhkan pemahaman mendalam terhadap tujuan dan risikonya.
1. Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Meningkat 4 Kali Lipat
Selama April 2025, Pegadaian mencatat lonjakan luar biasa dalam transaksi Tabungan Emas, yakni hingga empat kali lipat dari biasanya. Rata-rata transaksi yang sebelumnya hanya berada di kisaran Rp 380 miliar, kini melonjak menjadi Rp 1,5 triliun. Kenaikan ini disebut sebagai salah satu yang paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Damar optimis tren ini akan terus meningkat, bahkan menargetkan potensi peningkatan hingga sepuluh kali lipat di akhir bulan. Namun, di balik angka fantastis ini, ia mengajak masyarakat untuk tetap rasional dalam mengambil keputusan investasi.
2. Emas Bukan Instrumen Trading Jangka Pendek
Salah satu pesan utama dari pimpinan Pegadaian adalah bahwa emas bukanlah instrumen spekulatif untuk mencari keuntungan cepat. Meski harga emas sedang naik, keputusan membeli logam mulia sebaiknya didasarkan pada strategi keuangan jangka panjang, bukan karena latah mengikuti tren.
"Jangan hanya ikut-ikutan karena melihat harga emas naik. Lihat juga faktor fundamental yang memengaruhi harga emas secara global," tegas Damar.
3. Faktor Geopolitik dan Ekonomi Global Angkat Harga Emas
Damar juga mengakui bahwa lonjakan harga emas tidak lepas dari ketidakpastian ekonomi global, termasuk ketegangan geopolitik, perubahan tarif impor di era Donald Trump, serta perang dagang antara negara besar seperti Amerika Serikat dan China. Semua ini ikut memengaruhi sentimen pasar terhadap emas sebagai safe haven atau aset lindung nilai.
Menurut prediksi sejumlah analis, harga emas global bisa terus menanjak hingga mencapai US$ 3.400 per troy ounce pada akhir 2025. Namun, seperti biasa, proyeksi ini tetap bergantung pada kondisi global dan indikator ekonomi utama, termasuk inflasi dan nilai tukar.
4. Investasi Emas Tetap Aman untuk Jangka Panjang
Meski fluktuasi harga emas jangka pendek bisa sangat dinamis, namun secara historis, emas terbukti mampu mengalahkan inflasi dalam jangka panjang. Karena itulah, investasi emas sebaiknya dilakukan dengan perencanaan dan kesabaran. Damar menekankan, jika dilihat dari tren beberapa dekade terakhir, nilai emas cenderung terus naik, apalagi dalam situasi global yang penuh ketidakpastian.
“Untuk jangka panjang, Insyaallah emas pasti naik. Tapi jangan jadikan investasi emas seperti main saham harian,” ujar Damar menegaskan kembali pandangannya.
5. Edukasi dan Perencanaan Keuangan Jadi Kunci
Dalam kondisi seperti ini, masyarakat diimbau untuk tidak tergiur oleh kenaikan harga sesaat, melainkan fokus pada perencanaan keuangan jangka panjang. Pegadaian sendiri menyediakan berbagai program edukasi dan produk yang memudahkan masyarakat dalam berinvestasi emas secara bertahap dan aman.
Dengan adanya platform seperti Tabungan Emas, masyarakat bisa menabung emas mulai dari nominal kecil, sehingga risiko dapat tersebar secara lebih merata. Edukasi mengenai manajemen risiko, diversifikasi aset, dan analisis fundamental menjadi sangat penting agar keputusan investasi tidak bersifat impulsif.
6. Bijak Investasi, Hindari Jerat FOMO
Euforia terhadap investasi emas memang wajar, terutama di tengah ketidakpastian global dan melemahnya nilai mata uang. Namun, seperti yang disampaikan oleh Bos Pegadaian, keputusan berinvestasi harus dilandasi oleh pengetahuan, kesadaran, dan tujuan keuangan yang jelas.
Investasi emas tetap menjadi pilihan aman untuk jangka panjang, asalkan dilakukan dengan perencanaan yang matang. Jangan sampai membeli hanya karena takut ketinggalan tren. FOMO bukan strategi, tapi jebakan finansial.
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi emas, pastikan untuk terus memperbarui wawasan finansial, perhatikan pergerakan harga global, dan konsultasikan dengan ahli sebelum mengambil keputusan penting.